Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Kamis (26/12/2024) pukul 08.34 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 49 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati mencapai None meter di atas puncak (None meter di atas permukaan laut).
Visual letusan tidak teramati. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 127 detik.
(Baca: Mayoritas Desa di Kawasan IKN Berisiko Banjir)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 26 Desember 2024 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 64 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 milimeter dan lama gempa 61-250 detik.
Kemudian, 1 kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo 22 mm dan lama gempa 256 detik serta 2 kali gempa guguran dengan amplitudo 5-6 mm dan lama gempa 48-58 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 6.100 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Ibu di Maluku Utara paling banyak erupsi (2.508 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 2.198 kali.
(Baca: Ada 31 Bencana di Indonesia pada Akhir Mei 2024, Banjir Mendominasi)