Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Sukabumi pada 2024 sebesar 6,87%, atau sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 7,01%. Meski demikian, masih terdapat 175.930 jiwa penduduk miskin dari total 2.821.619 jiwa penduduk.
Kabupaten Sukabumi menunjukkan penurunan angka kemiskinan sebesar 2% pada tahun terakhir. Di tingkat pulau Jawa, Kabupaten Sukabumi berada di peringkat 358 secara nasional untuk persentase penduduk miskin. Dibandingkan kabupaten/kota lain di Jawa Barat, perkembangan ini menunjukkan posisi yang moderat.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Kepulauan Anambas 2015-2024)
Data historis menunjukkan fluktuasi angka kemiskinan di Kabupaten Sukabumi selama periode 2004-2024. Persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada 2006 sebesar 17,66%, sedangkan terendah pada 2019 sebesar 6,22%. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada 2020 sebesar 13,99% dan terendah pada 2008 turun 17,02%. Dibandingkan rata-rata 3 tahun terakhir, angka kemiskinan saat ini lebih rendah. Jika dibandingkan 5 tahun terakhir sedikit lebih tinggi.
Jika dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Barat, Kabupaten Sukabumi memiliki persentase kemiskinan yang berdekatan dengan Kota Banjar (5,85%), Kabupaten Bogor (7,05%), Kota Bogor (6,53%), Kabupaten Ciamis (7,39%), Kota Sukabumi (7,20%) dan Kabupaten Bandung (6,19%). Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Sukabumi lebih rendah dibandingkan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bandung, tetapi lebih tinggi dibandingkan daerah lainnya.
Kota Banjar
Kota Banjar menduduki peringkat 406 secara nasional dengan persentase kemiskinan 5,85% dan pertumbuhan -4,72%. Jumlah penduduk miskin tercatat 11.160 jiwa dari total 209.182 jiwa. Garis kemiskinan di Kota Banjar adalah Rp 430.590,00 per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita mencapai Rp 26,45 juta per tahun. Terdapat penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 4,29% di wilayah tersebut.
Kabupaten Bogor
Kabupaten Bogor mencatatkan jumlah penduduk miskin tertinggi, yaitu 446.790 jiwa dari total 5.664.537 jiwa, dengan persentase kemiskinan 7,05% dan pertumbuhan -3,03% yang menduduki peringkat 345 secara nasional. Garis kemiskinan berada di angka Rp 513.512,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 54,86 juta per tahun, yang mana mengalami pertumbuhan 6,77%.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Pegunungan Arfak | 2015 - 2024)
Kota Bogor
Kota Bogor dengan persentase kemiskinan 6,53% dan pertumbuhan -2,10% menempati urutan 380 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat 73.930 jiwa dari total 1.137.018 jiwa penduduk. Pendapatan per kapita mencapai Rp 56,62 juta per tahun dengan garis kemiskinan Rp 699.861,00 per kapita per bulan. Jumlah penduduk miskin sedikit turun sebesar 1,36%
Kabupaten Ciamis
Di Kabupaten Ciamis, persentase kemiskinan mencapai 7,39% dengan pertumbuhan -0,40%, menempatkannya pada peringkat 331 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat 90.790 jiwa dari total populasi 1.293.235 jiwa. Garis kemiskinan berada di angka Rp 467.497,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 34,34 juta per tahun. Pertumbuhan jumlah penduduk miskin relatif stabil, sedikit turun hanya sebesar 0,06%.
Kota Sukabumi
Kota Sukabumi memiliki persentase kemiskinan 7,20% dengan penurunan 4% menempati urutan 339 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 24.100 jiwa dari total 367.457 jiwa. Pendapatan per kapita mencapai Rp 44,76 juta per tahun. Garis kemiskinan tercatat Rp 678.258,00 per kapita per bulan.
Kabupaten Bandung
Kabupaten Bandung menunjukkan persentase kemiskinan 6,19% dengan pertumbuhan -3,28% menduduki peringkat 395 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 239.870 jiwa dari total 3.773.104 jiwa. Garis kemiskinan berada di angka Rp 455.636,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 44,13 juta per tahun.