Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Subang pada tahun 2024 sebesar 9,49 persen. Angka ini menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 9,52 persen. Dengan jumlah penduduk 1.649.618 jiwa, terdapat 152.560 penduduk miskin di Subang.
Pertumbuhan persentase kemiskinan Subang mengalami penurunan turun 0,32 persen. Dibandingkan dengan kabupaten lain di Jawa Barat, Subang berada di urutan yang cukup moderat dalam hal persentase kemiskinan. Perkembangan ini menunjukkan bahwa upaya penanggulangan kemiskinan di Subang perlu terus dioptimalkan.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Pemalang Periode 2004 - 2024)
Data historis menunjukkan fluktuasi angka kemiskinan di Subang selama periode 2004-2024. Persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 18,9 persen, sementara terendah pada tahun 2019 sebesar 8,12 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2020 sebesar 14,66 persen dan terendah pada tahun 2018 turun 19,5 persen. Dibandingkan rata-rata 3 tahun terakhir, angka kemiskinan saat ini lebih rendah. Secara nasional, Subang berada di urutan ke-254 dalam persentase kemiskinan.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Barat yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Subang memiliki posisi yang relatif sama. Kabupaten Cianjur memiliki persentase kemiskinan 10,14 persen, Kota Cirebon 9,02 persen, Kabupaten Garut 9,68 persen, Kabupaten Pangandaran 8,75 persen, Kabupaten Sumedang 9,10 persen, dan Kabupaten Tasikmalaya 10,23 persen.
Kabupaten Cianjur
Dengan persentase kemiskinan 10,14 persen, Cianjur menduduki peringkat ke-237 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 239.300 jiwa dari total populasi 2.584.735 jiwa. Garis kemiskinan di Cianjur adalah Rp466,51 ribu per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp24,91 juta per tahun, dengan pertumbuhan 9,15 persen, tertinggi dibandingkan wilayah lain.
Kota Cirebon
Kota Cirebon mencatatkan persentase kemiskinan 9,02 persen dan menempati urutan ke-265 secara nasional. Jumlah penduduk miskinnya 29.170 jiwa, dengan total penduduk 354.679 jiwa. Garis kemiskinan di kota ini adalah Rp545,59 ribu per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp88,56 juta per tahun. Terjadi pertumbuhan -1,09 persen dalam jumlah penduduk miskin.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Kutai Kartanegara | 2004 - 2024)
Kabupaten Garut
Kabupaten Garut memiliki persentase kemiskinan 9,68 persen, menduduki peringkat ke-247 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 259.320 jiwa dari total 2.790.435 jiwa. Garis kemiskinan di Garut adalah Rp393,46 ribu per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp29,01 juta per tahun. Jumlah penduduk miskin di Garut mengalami penurunan -0,45 persen.
Kabupaten Pangandaran
Persentase kemiskinan di Kabupaten Pangandaran sebesar 8,75 persen, menempatkannya di urutan ke-277 secara nasional. Jumlah penduduk miskinnya 35.950 jiwa dari total populasi 445.158 jiwa. Garis kemiskinan di Pangandaran adalah Rp470,07 ribu per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp35,65 juta per tahun. Terjadi penurunan jumlah penduduk miskin -2,04 persen.
Kabupaten Sumedang
Dengan persentase kemiskinan 9,10 persen, Kabupaten Sumedang berada di peringkat ke-263 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 108.890 jiwa dari total populasi 1.216.309 jiwa. Garis kemiskinan di Sumedang adalah Rp422,71 ribu per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp39,70 juta per tahun. Penurunan jumlah penduduk miskin tercatat turun 2,24 persen.
Kabupaten Tasikmalaya
Kabupaten Tasikmalaya mencatat persentase kemiskinan 10,23 persen, menjadikannya berada di peringkat ke-233 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 186.750 jiwa dari total populasi 1.973.411 jiwa. Garis kemiskinan di Tasikmalaya adalah Rp400,15 ribu per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp25,92 juta per tahun. Penurunan jumlah penduduk miskin tercatat sedikit yaitu -0,06 persen.