Nama calon Gubernur Bank Indonesia (BI) akan diserahkan Presiden Joko Widodo kepada DPR untuk menjalani fit and proper test. Kabarnya, petahana Perry Warjiyo bakal dicalonkan kembali untuk periode kedua, 2023-2028.
Dikutip Katadata dari Reuters, tiga sumber yang memberikan kabar tersebut mengatakan bahwa Jokowi tidak akan mengajukan kandidat lainnya. Namun, informasi ini belum dikonfirmasi oleh Istana Kepresidenan maupun BI. Usulan nama dikabarkan akan disampaikan hari ini, Rabu (22/2/2023) atau besok.
Masa jabatan Gubenur BI adalah lima tahun. Gubernur dapat diangkat kembali dalam jabatan yang sama sebanyak satu kali periode.
Menurut Undang-undang Nomor 3 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia, calon gubernur BI diusulkan dan kemudian diangkat oleh presiden dengan persetujuan DPR.
Perry yang lahir di Sukoharjo 64 tahun lalu merupakan jebolan Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta angkatan 1982. Perry meraih gelar master di Iowa State University pada 1989. Di universitas yang sama, ia meraih gelar Ph.D pada 1991.
Dilansir dari situs BI, sebelum menjadi gubernur pada 2018 lalu, Perry sempat menduduki deputi gubernur BI periode 2013-2018.
Perry juga pernah menjabat sebagai asisten gubernur untuk kebijakan moneter, makroprudensial dan internasional.
Jabatan tersebut diemban setelah menjadi direktur eksekutif departemen riset ekonomi dan kebijakan moneter BI.
Jumlah kekayaan Perry Warjiyo
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), total kekayaan Perry mencapai Rp45,25 miliar. Kekayaan ini dihitung pada 2021 dan dilaporkan pada 11 Maret 2022.
Jumlah tersebut sudah termasuk perhitungan tanah dan bangunan; transportasi dan mesin; harta bergerak; surat berharga; kas; dan harta lainnya.
Perry tidak memiliki catatan utang sama sekali.
Berikut rincian harta kekayaan Perry Warjiyo berdasarkan LHKPN KPK:
- Tanah dan bangunan Rp14.910.000.000
- Transportasi dan mesin Rp375.000.000
- Harta bergerak lainnya Rp1.032.000.000
- Surat berharga Rp15.089.919.116
- Kas dan setara kas Rp6.762.504.553
- Harta lainnya Rp7.085.379.367
- Utang 0
- Total kekayaan Rp45.254.803.036
(Baca juga: Harta Jokowi Naik Rp7,8 Miliar dalam Setahun, Ini Rinciannya)