Uang Bukan Sumber Kebahagiaan Utama Masyarakat Global

Demografi

Lite

Adi Ahdiat 16/04/2025 14:10 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut survei Ipsos, uang bukanlah faktor utama penentu kebahagiaan bagi kebanyakan masyarakat global, melainkan keluarga dan anak-anak.

Faktor yang Berkontribusi bagi Kebahagiaan Responden Global (Desember 2024-Januari 2025)*

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Uang Bukan Sumber Kebahagiaan Utama Masyarakat Global

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Faktor yang Berkontribusi bagi Kebahagiaan Responden Global (Desember 2024-Januari 2025)*

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Uang bukan faktor utama penentu kebahagiaan bagi kebanyakan masyarakat global.

Hal ini terlihat dari laporan Ipsos Happiness Index 2025 yang dirilis perusahaan riset Ipsos.

(Baca: Separuh Warga RI Merasa Hidupnya Baik-Baik Saja Awal 2025)

Ipsos menggelar survei terkait kebahagiaan masyarakat di 30 negara selama periode Desember 2024-Januari 2025.

Jumlah respondennya berkisar antara 500-2.000 orang per negara, dengan jumlah total mencapai 23 ribu orang.

Dari seluruh responden global, mayoritas menyatakan sumber kebahagiaan mereka adalah keluarga atau anak-anaknya.

Faktor penentu kebahagiaan lain yang banyak dipilih adalah merasa dicintai/diapresiasi, memiliki kendali dalam hidup, dan kesehatan mental. Sedangkan keuangan masuk urutan kelima.

Adapun faktor non-personal, seperti perekonomian negara dan kondisi sosial-politik dalam negeri hanya dianggap sebagai sumber kebahagiaan bagi sedikit responden, dengan proporsi seperti terlihat pada grafik.

(Baca: Hanya 1 dari 10 Warga Jepang yang Puas dengan Hidupnya)

Editor : Adi Ahdiat