512 Titik Panas Terdeteksi di Indonesia Dalam 24 Jam Terakhir (Senin, 8 September 2025)

1
Irfan Fadhlurrahman 08/09/2025 11:37 WIB
Image Loader
Memuat...
10 Provinsi dengan Jumlah Titik Panas Terbanyak di Indonesia 24 Jam Terakhir
databoks logo
  • A Kecil
  • A Sedang
  • A Besar

Berdasarkan sistem pemantauan kebakaran hutan dan lahan SiPongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pemantauan 24 jam terakhir menunjukkan ada 512 titik panas (hotspot) terdeteksi di Indonesia. Jumlah titik panas ini berkurang 178 titik dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Data tersebut merupakan hasil pencitraan satelit Terra/Aqua, SNPP, dan NOAA yang diakses pada Senin (8/9/2025) pukul 11.38 WIB. Dari 512 titik panas terdeteksi, 22 titik dengan tingkat kepercayaan hotspot tinggi, 471 titik skala sedang, dan 19 titik skala rendah.

Tingkat kepercayaan hotspot terbagi menjadi 3 skala. Skala rendah memiliki rentang 0 - 29, skala sedang 30 - 79, dan skala tinggi 80 - 100. Semakin tinggi tingkat kepercayaan hotspot, semakin tinggi juga kemungkinan wilayah tertentu terjadi kebakaran hutan dan lahan.

(Baca: Kualitas Udara di Kota Besar Indonesia Buruk, Jauh dari Standar WHO)

Titik panas terdeteksi paling banyak berada di Nusa Tenggara Timur sebanyak 127 titik. Jawa Timur menempati posisi kedua jumlah titik panas terbanyak dengan 57 titik. Nusa Tenggara Barat berada di posisi ketiga sebanyak 56 titik panas.

Sebanyak 47 titik panas terdeteksi di Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan menyusul dengan 28 titik panas, serta Sumatera Selatan dan Sulawesi Tenggara masing-masing memiliki 28 dan 26 titik panas terdeteksi.

Titik panas merupakan titik koordinat suatu daerah yang memiliki temperatur permukaan lebih tinggi dibandingkan sekitarnya, dan bukan jumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan.

Namun, banyaknya jumlah titik panas dan bergerombol pada suatu wilayah mengindikasikan adanya kejadian kebakaran hutan dan lahan. Artinya, data titik panas hasil deteksi satelit penginderaan jauh masih paling efektif dalam memantau kebakaran hutan dan lahan untuk wilayah yang luas.

(Baca: Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Terburuk Kedua di Dunia (Jumat, 17 Juni 2022))

Data Stories Terkini
Databoks Premium

Data Populer

Loading...