Dalam laporan Credit Suisse berjudul “Global Wealth Report 2021”, jumlah miliuner atau orang-orang kaya di dunia diperkirakan mencapai 56,1 juta orang pada akhir 2020. Jumlah itu naik 5,2 juta dibandingkan akhir 2019.
Naiknya jumlah orang kaya dunia tersebut menunjukkan nilai aset yang mereka miliki tidak terpengaruh gonjang-ganjing ekonomi akibat pandemi Covid-19. Golongan miliuner adalah individu dengan kekayaan di atas US$ 1 juta atau Rp 14,5 miliar (kurs Rp 14.500/US$).
Kendati demikian ada negara yang jumlah orang kayanya menyusut. Brasil adalah yang mengalami penyusutan jumlah miliuner terbesar. Dari 315 ribu miliuner pada 2019, turun 34,3% atau 108 ribu orang. Alhasil, tersisa 207 ribu orang yang masuk golongan kaya pada 2020.
India berada di posisi dua, sebab kehilangan 66 ribu orang kaya pada 2020. Sebanyak 1,2% orang kaya turun kelas, dari 764 ribu miliuner menjadi 698 ribu miliuner. Dalam setahun, jumlah miliunernya turun 8,6%.
Depresiasi mata uang merupakan salah satu penyebab menyusutnya jumlah miliuner global di beberapa negara. Kuantitas masyarakat golongan kaya dari kelas bawah, seperti India dan Rusia pun tergolong rendah. Hanya sekitar satu orang kaya dalam seribu populasi.
(Baca: Populasi Miliuner Amerika Serikat Terbanyak di Dunia pada 2020)