Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Halmahera Utara mencapai 4,71 persen pada tahun 2024, sedikit naik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 4,62 persen. Kenaikan ini setara dengan peningkatan jumlah penduduk miskin sebanyak 300 jiwa, sehingga total menjadi 9.480 jiwa dari total populasi 204.419 jiwa.
Secara nasional, Halmahera Utara berada di peringkat 452 dalam persentase kemiskinan. Pertumbuhan persentase penduduk miskin tercatat sebesar 1,95 persen. Dibandingkan dengan kabupaten lain di Maluku Utara, Halmahera Utara menunjukkan perkembangan yang beragam.
(Baca: PDRB ADHB di Kabupaten Sumba Barat Daya Menurut Sektor pada 2024)
Data historis menunjukkan fluktuasi angka kemiskinan di Halmahera Utara selama periode 2004-2024. Persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2005 sebesar 11,32 persen, sementara terendah pada tahun 2016 sebesar 4,19 persen. Pertumbuhan angka kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2021 yaitu 17,3 persen dan terendah pada tahun 2016 turun 16,03 persen. Tiga tahun terakhir, rata-rata persentase kemiskinan adalah 4,64 persen, sedikit lebih rendah dari angka tahun 2024. Lima tahun terakhir rata-rata persentase kemiskinan adalah 4,71%, sama dengan persentase tahun 2024. Urutan persentase kemiskinan Halmahera Utara sempat berada di peringkat 306 nasional pada tahun 2004 sebelum kemudian bergeser fluktuatif hingga mencapai posisi saat ini.
Jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Maluku Utara yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Halmahera Utara memiliki kondisi yang bervariasi. Kabupaten Halmahera Selatan memiliki persentase kemiskinan lebih tinggi yaitu 5,63 persen, sementara Kota Ternate lebih rendah yaitu 3,14 persen. Kabupaten Pulau Morotai memiliki persentase 5,11 persen, sedangkan Kota Tidore Kepulauan 6,56 persen.
Kabupaten Halmahera Selatan
Halmahera Selatan menempati urutan ke-420 secara nasional dalam persentase kemiskinan, dengan angka 5,63 persen. Jumlah penduduk miskin mencapai 13.690 jiwa dari total populasi 256.968 jiwa. Pertumbuhan jumlah penduduk miskin sedikit naik sebesar 0,29 persen. Garis kemiskinan di kabupaten ini tercatat sebesar Rp 449.334 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 79,44 juta per tahun, dengan pertumbuhan yang cukup tinggi sebesar 16,68 persen.
Kota Tidore Kepulauan
Kota Tidore Kepulauan berada di peringkat 374 nasional dalam persentase kemiskinan, yaitu 6,56 persen. Jumlah penduduk miskin di kota ini tercatat 6.720 jiwa dari total populasi 120.605 jiwa. Garis kemiskinan mencapai Rp 581.193 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakatnya mencapai Rp 31,98 juta per tahun. Pertumbuhan ekonomi kota ini juga cukup baik, terlihat dari pertumbuhan pendapatan perkapita sebesar 9,52 persen.
(Baca: Nilai PDRB ADHB Informasi dan Komunikasi Periode 2013-2025)
Kabupaten Pulau Morotai
Dengan persentase kemiskinan 5,11 persen, Kabupaten Pulau Morotai menduduki peringkat 438 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di kabupaten ini sebanyak 3.690 jiwa dari total populasi 81.860 jiwa. Garis kemiskinan di Morotai tercatat sebesar Rp 428.136 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita di kabupaten ini adalah Rp 25,47 juta per tahun. Pertumbuhan pendapatan perkapita mencapai 7,23 persen, menunjukan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kota Ternate
Kota Ternate memiliki persentase kemiskinan terendah dibandingkan wilayah lain yang dibandingkan, yaitu 3,14 persen, menempatkannya pada peringkat 501 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di kota ini 7.880 jiwa dari total populasi 207.781 jiwa. Garis kemiskinan di Ternate adalah yang tertinggi di antara wilayah yang dibandingkan yaitu Rp 701.354 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita di kota ini mencapai Rp 70,95 juta per tahun, menunjukkan tingkat ekonomi yang lebih baik dibandingkan kabupaten lain. Pertumbuhan ekonomi di kota ini juga positif dengan peningkatan pendapatan perkapita sebesar 10,58 persen.