Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Senin (16/12/2024) pukul 02.07 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 9 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati mencapai None meter di atas puncak (None meter di atas permukaan laut).
Visual letusan tidak teramati. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 milimeter dan durasi 135 detik.
(Baca: Negara dengan Gunung Berapi Aktif Terbanyak di Dunia, Indonesia Pertama)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 16 Desember 2024 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 69 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 milimeter dan lama gempa 57-205 detik.
Kemudian, 2 kali gempa guguran dengan amplitudo 3 mm dan lama gempa 59-124 detik serta 10 kali gempa hembusan dengan amplitudo 2-8 milimeter dan lama gempa 38-97 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 5.954 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Ibu di Maluku Utara paling banyak erupsi (2.465 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 2.106 kali.
(Baca: Tren Letusan Gunung Berapi dalam Beberapa Tahun Terakhir)