KLHK: Jumlah Hotspot di Indonesia Capai 346 Dalam 24 Jam Terakhir (Sabtu, 5 Juli 2025)

1
Irfan Fadhlurrahman 05/07/2025 11:52 WIB
Image Loader
Memuat...
10 Provinsi dengan Jumlah Hotspot Terbanyak di Indonesia 24 Jam Terakhir
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Berdasarkan sistem pemantauan kebakaran hutan dan lahan SiPongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pemantauan 24 jam terakhir menunjukkan ada 346 titik panas (hotspot) terdeteksi di Indonesia. Jumlah titik panas ini berkurang 253 titik dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Data tersebut merupakan hasil pencitraan satelit Terra/Aqua, SNPP, dan NOAA yang diakses pada Sabtu (5/7/2025) pukul 11.52 WIB. Dari 346 titik panas terdeteksi, 11 titik dengan tingkat kepercayaan hotspot tinggi, 326 titik skala sedang, dan 9 titik skala rendah.

Tingkat kepercayaan hotspot terbagi menjadi 3 skala. Skala rendah memiliki rentang 0 - 29, skala sedang 30 - 79, dan skala tinggi 80 - 100. Semakin tinggi tingkat kepercayaan hotspot, semakin tinggi juga kemungkinan wilayah tertentu terjadi kebakaran hutan dan lahan.

(Baca: Bekasi Masuk 10 Daerah Risiko Banjir Tertinggi di Jawa Barat)

Titik panas terdeteksi paling banyak berada di Sumatera Utara sebanyak 74 titik. Sumatera Selatan menempati posisi kedua jumlah titik panas terbanyak dengan 36 titik. Aceh berada di posisi ketiga sebanyak 36 titik panas.

Sebanyak 25 titik panas terdeteksi di Kalimantan Timur, Kepulauan Bangka Belitung menyusul dengan 20 titik panas, serta Kalimantan Barat dan Nusa Tenggara Timur masing-masing memiliki 20 dan 20 titik panas terdeteksi.

Titik panas merupakan titik koordinat suatu daerah yang memiliki temperatur permukaan lebih tinggi dibandingkan sekitarnya, dan bukan jumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan.

Namun, banyaknya jumlah titik panas dan bergerombol pada suatu wilayah mengindikasikan adanya kejadian kebakaran hutan dan lahan. Artinya, data titik panas hasil deteksi satelit penginderaan jauh masih paling efektif dalam memantau kebakaran hutan dan lahan untuk wilayah yang luas.

(Baca: Indeks Risiko Banjir Bekasi Tertinggi di Jabotabek)

Data Populer

Loading...