Bekasi dilanda banjir besar setelah diguyur hujan deras pada Senin malam (3/3/2025) sampai Selasa (4/3/2025).
Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menyatakan Kota Bekasi sempat lumpuh akibat bencana banjir ini.
>
"Hari ini Kota Bekasi lumpuh, sampai di jalan utama, termasuk kantor pemerintahan, itu sudah mulai masuk air, keluar, karena kemudian juga limpasannya sungguh luar biasa," kata Tri Adhianto, disiarkan Detik.com, Selasa (4/3/2025).
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), di Kota Bekasi ada 7 kecamatan yang terdampak banjir, yaitu Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede, dan Rawalumbu.
Kemudian yang terdampak banjir di Kabupaten Bekasi ada 6 kecamatan, yaitu Cibarusah, Serang Baru, Setu, Cikarang Utara, Cibitung, dan Tambun Utara.
(Baca: Ada Ratusan Bencana di Indonesia Awal 2025, Banjir Terbanyak)
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Bekasi memang masuk daftar 10 daerah dengan indeks risiko bencana banjir tertinggi di Provinsi Jawa Barat.
Pada 2023 indeks risiko bencana banjir Kabupaten Bekasi mencapai 21,83 dan Kota Bekasi 20,52. Adapun skor indeks di atas 12 sudah tergolong sebagai risiko banjir tinggi.
BNPB mengukur indeks ini menggunakan tiga komponen utama, yaitu "bahaya", "kerentanan", dan "kapasitas".
Komponen "bahaya" diukur berdasarkan probabilitas dan intensitas kejadian bencana banjir.
Kemudian komponen "kerentanan" diukur berdasarkan jumlah penduduk, kondisi sosial, budaya, ekonomi, dan lingkungan yang berisiko terpapar bencana banjir.
Terakhir, komponen "kapasitas" diukur berdasarkan kemampuan penanggulangan bencana banjir di tingkat kabupaten/kota.
Berbagai komponen ini diolah menjadi skor akhir dengan klasifikasi risiko banjir rendah (1—5,3); risiko banjir sedang (5,3—12); dan risiko banjir tinggi (12—36).
(Baca: Indeks Risiko Bencana Indonesia Sedikit Turun sampai 2023)