Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk Kab. Bondowoso pada tahun 2024 mencapai 790.478 jiwa.
Angka ini menunjukkan pertumbuhan penduduk sebesar 0,34 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah penduduk perempuan lebih banyak dari laki-laki. Total penduduk laki-laki tercatat 384.916 jiwa.
(Baca: Jumlah Penduduk Menurut Umur di Kab. Belitung Timur | 2024)
Sementara itu, total penduduk perempuan mencapai 405.562 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa persentase penduduk perempuan sedikit lebih tinggi dibandingkan laki-laki di Kab. Bondowoso.
Berdasarkan kelompok umur, jumlah penduduk usia produktif (15-59 tahun) mendominasi populasi Kab. Bondowoso. Jumlah penduduk pada kelompok usia ini mencapai 490.040 jiwa. Ini terdiri dari 242.333 laki-laki dan 247.707 perempuan.
Sementara itu, kelompok umur 0-14 tahun berjumlah 147.896 jiwa. Kelompok umur di atas 60 tahun berjumlah 152.542 jiwa. Data ini menunjukkan bahwa Kab. Bondowoso memiliki proporsi penduduk usia produktif yang cukup besar.
Jika dilihat per kelompok umur spesifik, kelompok usia 50-54 tahun memiliki jumlah penduduk terbanyak, yaitu 59.476 jiwa. Kelompok ini terdiri dari 29.302 laki-laki dan 30.174 perempuan. Di sisi lain, kelompok usia di atas 75 tahun memiliki jumlah penduduk paling sedikit, yaitu 26.094 jiwa. Ini terdiri dari 9.679 laki-laki dan 16.415 perempuan.
(Baca: Update 2024: Jumlah Penduduk Kota Pontianak 682,9 Ribu Jiwa)
Distribusi penduduk laki-laki berdasarkan kelompok umur menunjukkan bahwa persentase tertinggi berada pada kelompok usia 45-49 tahun, yaitu 3,73 persen. Sementara itu, persentase terendah berada pada kelompok usia di atas 75 tahun, yaitu 1,22 persen. Untuk penduduk perempuan, persentase tertinggi berada pada kelompok usia 50-54 tahun, yaitu 3,82 persen. Persentase terendah juga berada pada kelompok usia di atas 75 tahun, yaitu 2,08 persen.
Secara keseluruhan, data ini memberikan gambaran tentang komposisi penduduk Kab. Bondowoso pada tahun 2024. Mayoritas penduduk berada pada usia produktif. Ini menjadi potensi besar bagi pembangunan daerah. Namun, perlu diperhatikan juga peningkatan kualitas hidup kelompok usia di atas 60 tahun. Hal ini penting untuk memastikan kesejahteraan seluruh masyarakat.