Data per Desember 2025, pertumbuhan volume impor berbagai barang buatan pabrik asal pelabuhan kode hs 96 di Bali tumbuh -84.27%. Angka ini turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat 36.751 kg. Sebelumnya, Bali pernah mencatatkan rekor pertumbuhan pada Desember 2022 dengan angka volume impor berbagai barang buatan pabrik asal pelabuhan kode hs 96 mencapai 12,2 ribu kg. Dengan catatan pertumbuhan ini, terlihat bahwa posisi volume impor berbagai barang buatan pabrik asal pelabuhan kode hs 96 mengalami penurunan dalam enam tahun terakhir
DKI Jakarta berada di urutan pertama. Di provinsi ini, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah volume impor berbagai barang buatan pabrik asal pelabuhan kode hs 96 sebanyak 20,73 juta kg. Perkembangan data bulanan di wilayah ini turun 81,45% dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya.
(Baca: Ekspor Reaktor Nuklir Indonesia ke Irlandia Naik Menjadi US$ 43,91 Juta)
Berikutnya adalah Jawa Tengah yang mencatatkan volume impor berbagai barang buatan pabrik asal pelabuhan kode hs 96 6,45 juta kg lebih kecil periode yang sama bulan sebelumnya. Sedangkan untuk data bulanan, volume impor berbagai barang buatan pabrik asal pelabuhan kode hs 96 di provinsi ini turun 82,15% dibandingkan dengan sebelumnya.
Kemudian, volume impor berbagai barang buatan pabrik asal pelabuhan kode hs 96 di Jawa Timur turun 83,9% menjadi 3,85 juta kg dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya, Jawa Barat dengan volume impor berbagai barang buatan pabrik asal pelabuhan kode hs 96 1,13 juta kg (turun 73,5%) dan Sumatera Utara dengan volume impor berbagai barang buatan pabrik asal pelabuhan kode hs 96 947,03 ribu kg (turun 76,16%)
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di DKI Jakarta Periode 2018-2023)
Berikut ini adalah daftar sepuluh provinsi dengan volume impor berbagai barang buatan pabrik asal pelabuhan kode hs 96 jumlah tertinggi:
- DKI Jakarta 20,73 juta kg
- Jawa Tengah 6,45 juta kg
- Jawa Timur 3,85 juta kg
- Jawa Barat 1,13 juta kg
- Sumatera Utara 947,03 ribu kg
- Kep. Riau 603,48 ribu kg
- Banten 484,18 ribu kg
- Sumatera Selatan 46,56 ribu kg
- Riau 28,72 ribu kg
- Lampung 14,79 ribu kg