Volume impor bahan bakar mineral asal pelabuhan kode hs 27 di Sumatera Barat tercatat 34,45 juta kg. Angka ini turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat 38,33 juta kg data per Desember 2024. Menurut rekam jejaknya, pertumbuhan tertinggi di provinsi ini sebelumnya pernah terjadi pada September 2020 dengan angka volume impor bahan bakar mineral asal pelabuhan kode hs 27 mencapai 34,45 juta kg dan untuk rata-rata dalam enam tahun terakhir yakni sebesar 3,92%.
Daftar 10 Terbesar:
(Baca: Statistik Volume Impor Berbagai Barang Logam tidak Mulia asal Pelabuhan Kode Hs 83 Periode 2018-2025)
Badan Pusat Statistik (BPS) menghimpun data volume impor bahan bakar mineral asal pelabuhan kode hs 27 di seluruh provinsi Indonesia. Dari hasil pendataan, berikut ini adalah 10 provinsi yang paling banyak mendapatkan poin volume impor bahan bakar mineral asal pelabuhan kode hs 27 di tanah air.
Sulawesi Tengah mencatatkan volume impor bahan bakar mineral asal pelabuhan kode hs 27 tertinggi dengan 1,22 miliar kg. Di provinsi ini, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perkembangan data bulanan di wilayah ini turun 42,7% dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya.
(Baca: Statistik Volume Impor Produk Keramik asal Pelabuhan Kode Hs 69 Periode 2018-2025)
Menyusul di urutan berikutnya adalah Banten. Jumlah volume impor bahan bakar mineral asal pelabuhan kode hs 27 di provinsi ini dilaporkan 1 miliar kg. Adapun untuk periode sebelumnya tercatat sebanyak 678,01 juta kg.
Berikutnya, volume impor bahan bakar mineral asal pelabuhan kode hs 27 di Kep. Riau naik 202,79% menjadi 826,09 juta kg dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya, Jawa Tengah dengan volume impor bahan bakar mineral asal pelabuhan kode hs 27 784,48 juta kg (naik 4,54%) dan Jawa Timur dengan volume impor bahan bakar mineral asal pelabuhan kode hs 27 751,73 juta kg (turun 10,97%)
Berikut ini sepuluh provinsi dengan volume impor bahan bakar mineral asal pelabuhan kode hs 27 tertinggi pada Maret 2025:
- Sulawesi Tengah 1,22 miliar kg
- Banten 1 miliar kg
- Kep. Riau 826,09 juta kg
- Jawa Tengah 784,48 juta kg
- Jawa Timur 751,73 juta kg
- Kalimantan Timur 519,84 juta kg
- Maluku Utara 372,83 juta kg
- DKI Jakarta 363,88 juta kg
- Jawa Barat 360 juta kg
- Sulawesi Tenggara 241,52 juta kg