Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Sumenep, pada 2024 tercatat Rp45,22 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 3,77% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp42,97 juta .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2021 pasca covid tercatat mencapai 2,61%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 1,14 juta jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp39.215 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 339.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Kabupaten Sumenep pada 2024 mencatatkan nilai sebesar Rp16,82 jutajuta. PDRB ini berada di urutan pertama dibandingkan 17 sektor lain. Sektor ini tumbuh 0,24% dibandingkan dengan angka tahun sebelumnya yang tercatat Rp16,36 jutajuta.
Di urutan kedua adalah sektor pertambangan dan penggalian tumbuh 0,43% menjadi Rp7,71 jutajuta, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor diurutan ketiga dengan PDRB Rp5,78 jutajuta (5,95%).
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah industri pengolahan dengan PDRB Rp3,04 jutajuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Sumenep pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Sumenep ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 31,33%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor pertambangan dan penggalian, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor konstruksi, dan sektor informasi dan komunikasi.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Lainnya,Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.