Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pasar semi permanen di Kalimantan Selatan pada tahun 2024 sebanyak 443 unit. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 1.56% dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi ini sedikit menurun jika dibandingkan dengan rata-rata jumlah pasar semi permanen dalam tiga tahun terakhir (2021-2023) yaitu 456 unit. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2019-2023) yaitu 460 unit, penurunan ini lebih signifikan.
Secara historis, jumlah pasar semi permanen di Kalimantan Selatan mengalami fluktuasi. Terjadi kenaikan tertinggi pada tahun 2018 sebesar 47.85%, diikuti oleh penurunan tajam pada tahun 2019 sebesar 19.82%. Dalam lima tahun terakhir, peringkat Kalimantan Selatan dalam jumlah pasar semi permanen di tingkat pulau selalu menduduki peringkat pertama. Di tingkat nasional, Kalimantan Selatan berada pada peringkat ke-8.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Donggala | 2004 - 2024)
Dibandingkan dengan provinsi lain di Kalimantan, Kalimantan Selatan memiliki jumlah pasar semi permanen tertinggi pada tahun 2024. Namun, di tingkat nasional, Kalimantan Selatan berada di bawah beberapa provinsi lain seperti Sumatera Utara, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan. Pertumbuhan negatif yang dialami Kalimantan Selatan juga lebih rendah dibandingkan dengan beberapa provinsi lain di Indonesia.
Kenaikan tertinggi jumlah pasar semi permanen di Kalimantan Selatan terjadi pada tahun 2018, menunjukkan adanya investasi signifikan dalam pengembangan infrastruktur pasar pada periode tersebut. Penurunan terendah terjadi pada tahun 2024, yang bisa mengindikasikan perlambatan pembangunan pasar atau perubahan fokus pada jenis pasar lain. Anomali terlihat pada tahun 2019 dengan penurunan signifikan setelah kenaikan tinggi sebelumnya, menunjukkan kemungkinan adanya faktor eksternal yang mempengaruhi.
Secara keseluruhan, jumlah pasar semi permanen di Kalimantan Selatan menunjukkan tren fluktuatif dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun menduduki peringkat pertama di pulau Kalimantan, pertumbuhan negatif pada tahun 2024 menunjukkan perlunya evaluasi dan strategi baru untuk meningkatkan infrastruktur pasar.
Sumatera Utara
Sumatera Utara menduduki peringkat ke-5 secara nasional dengan jumlah pasar semi permanen sebanyak 397 unit. Provinsi ini mengalami penurunan sebesar 4.03% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, posisinya masih lebih baik dibandingkan Kalimantan Selatan.
(Baca: Top 10 Selebgram dengan Follower Terbanyak 14 Jun 2025)
Jawa Barat
Dengan nilai 381 unit, Jawa Barat berada di urutan ke-6 secara nasional. Provinsi ini mengalami penurunan pertumbuhan sebesar 12.53%. Penurunan ini lebih besar dibandingkan dengan penurunan yang dialami Kalimantan Selatan.
Sulawesi Selatan
Sulawesi Selatan mencatatkan jumlah pasar semi permanen sebanyak 405 unit dan menduduki peringkat ke-7 di Indonesia. Pertumbuhan pasar semi permanen di provinsi ini mengalami penurunan sebesar 5.3%.
Kalimantan Tengah
Kalimantan Tengah memiliki 411 unit pasar semi permanen. Provinsi ini menempati peringkat ke-9 secara nasional. Penurunan nilai pasar semi permanen Kalimantan Tengah juga relatif kecil dibandingkan provinsi lainnya.
Lampung
Lampung berada di peringkat ke-10 secara nasional, dengan total 463 unit pasar semi permanen. Penurunan pertumbuhan mencapai 14.75% menunjukkan laju yang lebih cepat dibandingkan dengan daerah lain.
Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Timur menempati urutan ke-11 secara nasional. Penurunan pertumbuhan di provinsi ini adalah yang tertinggi dibandingkan provinsi lain, yaitu 17.95%. Nusa Tenggara Timur memiliki 674 unit pasar semi permanen.