Kabupaten Sekadau mencatatkan penurunan persentase kemiskinan dari 5,9% menjadi 5,66% pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penduduk miskin berkurang 400 jiwa menjadi 11.690 jiwa dari total 223.500 penduduk. Penurunan ini mencerminkan pertumbuhan negatif turun 4,07%.
Secara regional di Kalimantan, Sekadau berada di peringkat ke-25 untuk persentase kemiskinan dan peringkat ke-35 untuk jumlah penduduk. Di tingkat nasional, Sekadau menempati urutan ke-416 dalam hal persentase kemiskinan. Dibandingkan kabupaten lain di Kalimantan Barat, angka ini relatif moderat.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Labuhan Batu Utara Periode 2010 - 2024)
Data historis menunjukkan fluktuasi angka kemiskinan di Sekadau selama periode 2005-2024. Persentase kemiskinan terendah tercatat pada tahun 2024 sebesar 5,66%, sedangkan tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 12,57%. Pertumbuhan angka kemiskinan terendah terjadi pada tahun 2007 dengan -18,46% dan tertinggi pada tahun 2006 dengan 6,89%. Rata-rata persentase kemiskinan dalam tiga tahun terakhir adalah 5,80%, sementara rata-rata lima tahun terakhir adalah 5,95%.
Jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Kalimantan Barat yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Sekadau berada di antara Kabupaten Mempawah (4,83%) dan Kabupaten Bengkayang (6%). Perbandingan ini memberikan gambaran posisi Sekadau dalam konteks regional.
Kabupaten Bengkayang
Kabupaten Bengkayang memiliki persentase kemiskinan 6% dan menempati urutan ke-401 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin mencapai 16.350 jiwa dari total 294.399 penduduk. Garis kemiskinan di Bengkayang adalah Rp 440.390 per kapita per bulan, tumbuh 5,83%. Pendapatan per kapita mencapai Rp 40,33 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk 0,91% mencerminkan perkembangan ekonomi yang stabil, namun penurunan jumlah penduduk miskin turun 3,08% memberikan indikasi perubahan sosial yang membutuhkan perhatian khusus.
Kabupaten Mempawah
Dengan persentase kemiskinan 4,83%, Kabupaten Mempawah menduduki peringkat ke-448 secara nasional. Terdapat 13.220 jiwa penduduk miskin dari total 313.046 penduduk. Garis kemiskinan di Mempawah tercatat Rp 471.845 per kapita per bulan, tumbuh 6,08%. Pendapatan per kapita mencapai Rp 39,51 juta per tahun. Penurunan signifikan dalam jumlah penduduk miskin turun 6,57% menunjukkan efektivitas program pengentasan kemiskinan. Pertumbuhan pendapatan perkapita 11,57% menandakan adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
(Baca: PDRB ADHB di Kota Bekasi Menurut Sektor pada 2024)
Kabupaten Kapuas Hulu
Kabupaten Kapuas Hulu memiliki persentase kemiskinan 7,4% dan menduduki peringkat ke-329 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin mencapai 20.770 jiwa dari total 274.915 penduduk. Garis kemiskinan di Kapuas Hulu adalah Rp 572.644 per kapita per bulan, tumbuh 5,4%. Pendapatan per kapita mencapai Rp 53,96 juta per tahun. Penurunan jumlah penduduk miskin turun 8,06% menunjukkan keberhasilan program pemerintah daerah dalam menekan angka kemiskinan, seiring dengan pertumbuhan penduduk 2,26%.
Kabupaten Sambas
Kabupaten Sambas mencatatkan persentase kemiskinan 6,53% dan menempati urutan ke-380 di Indonesia. Dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 35.870 jiwa dari total 648.307 penduduk, menjadi perhatian utama. Garis kemiskinan di Sambas adalah Rp 528.017 per kapita per bulan, tumbuh 5,98%. Pendapatan per kapita mencapai Rp 43,61 juta per tahun. Penurunan jumlah penduduk miskin turun 7,34% tetap menjadi sorotan mengingat tingginya angka absolut kemiskinan.
Kabupaten Sanggau
Kabupaten Sanggau memiliki persentase kemiskinan 4,67% dan menduduki peringkat ke-453 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin tercatat 23.020 jiwa dari total 497.023 penduduk. Garis kemiskinan di Sanggau mencapai Rp 440.303 per kapita per bulan, tumbuh 5,81%. Pendapatan per kapita mencapai Rp 51,97 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk miskin yang sedikit turun 1,37%, seiring dengan pertumbuhan penduduk 0,86%, menunjukkan perlunya strategi yang lebih intensif untuk mengentaskan kemiskinan.
Kota Singkawang
Kota Singkawang mencatatkan persentase kemiskinan 4,53% dan menempati urutan ke-458 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin mencapai 10.820 jiwa dari total 247.924 penduduk. Garis kemiskinan di Singkawang adalah Rp 614.077 per kapita per bulan, tumbuh 4,34%. Pendapatan per kapita mencapai Rp 56,06 juta per tahun. Penurunan jumlah penduduk miskin turun 2,17% didukung pertumbuhan penduduk 2,39%, menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan yang berkelanjutan.