- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
International Monetary Fund (IMF) mencatat PDB Paritas Daya Beli (PPP) Guinea-Bissau pada 2024 sebesar 215.8 Unit. Data ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya (2023) yang mencapai 212.51 Unit. Peningkatan ini mengindikasikan adanya pertumbuhan ekonomi di Guinea-Bissau dalam hal daya beli masyarakat.
Secara historis, PDB PPP Guinea-Bissau menunjukkan fluktuasi. Pertumbuhan tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir terjadi pada tahun 2017 dengan angka 8.45%. Sebaliknya, penurunan terdalam terjadi pada tahun 2021, dengan kontraksi turun 2.22%. Fluktuasi ini mencerminkan tantangan dan dinamika ekonomi yang dihadapi Guinea-Bissau.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Makanan dan Minuman Jadi Kab. Teluk Bintuni | 2024)
Satuan unit dalam data yang disajikan di artikel ini merupakan hasil perhitungan IMF atas nilai PDB harga berlaku mata uang nasional Guinea-Bissau terhadap dolar internasional. Dalam Publikasinya, IMF menyebutkan perhitungan digunakan untuk tujuan penyusunan komposit kelompok negara. Data yang dihasilkan ini dikatakan bukan sebagai sumber utama penyajian data paritas daya beli (PPP).
Dalam tiga tahun terakhir (2022-2024), pertumbuhan PDB PPP Guinea-Bissau cenderung positif. Pertumbuhan tercatat 0.16% pada 2022, 4.15% pada 2023, dan 1.54% pada 2024. Meskipun mengalami penurunan pada 2024, secara keseluruhan Guinea-Bissau menunjukkan tren pemulihan ekonomi pasca kontraksi pada 2021.
Jika dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan tiga tahun terakhir (2022-2024) sebesar 1.95%, pertumbuhan PDB PPP pada 2024 (1.54%) sedikit lebih rendah. Sementara itu, jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2020-2024), yaitu -0.45%, pertumbuhan pada 2024 jauh lebih baik. Hal ini menandakan bahwa ekonomi Guinea-Bissau menunjukkan perbaikan signifikan dibandingkan periode sebelumnya.
Proyeksi IMF menunjukkan bahwa PDB PPP Guinea-Bissau akan terus meningkat hingga tahun 2030. Pada tahun 2025, PDB PPP diproyeksikan mencapai 216.51 Unit, dengan pertumbuhan 0.33%. Selanjutnya, pada 2030, PDB PPP diproyeksikan mencapai 225.547 Unit, dengan pertumbuhan 0.91%. Proyeksi ini mengindikasikan prospek ekonomi Guinea-Bissau yang stabil dan positif dalam jangka menengah.
(Baca: PDB Paritas Daya Beli (PPP) Sao Tome dan Principe 2015 - 2024)
Secara regional di Afrika, ranking Guinea-Bissau dalam hal PDB PPP mengalami perbaikan. Pada tahun 2024, Guinea-Bissau berada di peringkat 16, naik dari peringkat 19 pada tahun 2022. Peningkatan ini menunjukkan bahwa Guinea-Bissau berhasil meningkatkan kinerja ekonominya dibandingkan negara-negara lain di kawasan tersebut.
Di antara negara-negara Afrika yang datanya tersedia, Somalia memiliki PDB PPP terendah, yaitu 0.399 Unit. PDB PPP Guinea-Bissau masih jauh di atas angka ini, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi Guinea-Bissau relatif lebih baik dibandingkan beberapa negara lain di kawasan tersebut.