Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Gayo Lues, pada 2023 mencapai Rp3336,16 miliar. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 3,98% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp3076,5 miliar .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat mencapai 0,88%.
(Baca: PDRB ADHB di Kabupaten Pidie Menurut Sektor pada 2023)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 102,89 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp31.810 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 384.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Kabupaten Gayo Lues merupakan sektor andalan dan menyumbang kontribusi terbesar PDRB pada 2023 lalu dengan nilai mencapai Rp1,37 jutajuta. PDRB ini tumbuh 3,1% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat Rp1,26 jutajuta.
Setelahnya sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib tumbuh 6,86% menjadi Rp366,01 ribujuta, kemudian PDRB sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor yang kali ini diurutan ketiga tumbuh 9,39% menjadi Rp363,59 ribujuta.
(Baca: PDRB ADHB di Kabupaten Bulukumba Menurut Sektor pada 2023)
Sektor terakhir memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah konstruksi dengan PDRB Rp310,07 ribujuta. Sektor ini tercatat tumbuh 3,77% dibandingkan capaian tahun sebelumnya dengan angka Rp289,8 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Gayo Lues pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Gayo Lues ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 39,5%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor industri pengolahan, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, dan sektor konstruksi.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi,Sektor Jasa Lainnya,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dan Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.