Ekonomi & Makro

Lite

Singapura, Investor Terbesar di Indonesia pada Kuartal I 2025

Nabilah Muhamad 24/04/2025 16:23 WIB

Bagikan URL telah disalin

Memuat...

Kementerian Investasi/BKPM melaporkan, Singapura masih menjadi investor terbesar di Indonesia. Realisasi PMA sebesar US$4,6 miliar pada kuartal I 2025.

5 Negara dengan Realisasi Investasi Terbesar ke Indonesia (Kuartal I 2025)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Singapura, Investor Terbesar di Indonesia pada Kuartal I 2025

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

5 Negara dengan Realisasi Investasi Terbesar ke Indonesia (Kuartal I 2025)

Unduh

Sumber

A Kecil
A Sedang
A Besar

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, ada lima negara dengan nilai penanaman modal asing (PMA) terbesar di Indonesia pada kuartal I 2025.

Pada tiga bulan pertama tahun ini, Singapura masih menjadi investor terbesar ke Tanah Air dengan realisasi PMA sebesar US$4,6 miliar.

“Kontribusi terbesar masih dari Singapura, dan ini sudah menjadi negara dengan investasi terbesar di Indonesia selama 10 tahun terakhir,” kata Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani dalam konferensi pers secara daring, Rabu (23/4/2025).

Berikutnya ada Hong Kong dengan realisasi PMA sebesar US$2,2 miliar. Lalu disusul China senilai US$1,8 miliar, Malaysia US$1 miliar, dan Jepang US$1 miliar.

Total realisasi PMA di Indonesia pada kuartal I 2025 mencapai Rp230,4 triliun, porsinya setara 49,5% dari total investasi yang masuk.

Adapun realisasi PMA ini paling banyak masuk ke sektor industri logam dasar dan barang logam, yakni menyumbang 14,5% dari total investasi yang masuk periode ini.

Lalu diikuti industri transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi (14,3%); pertambangan (10,4%); jasa lainnya (8,8%); serta kawasan industri (8,1%).

"Di tengah tensi geopolitik dan geoekonomi meningkat, tapi kami bersyukur masih bisa mencapai target kuartal pertama," kata Rosan.

(Baca: Realisasi Investasi Kuartal I 2025 Naik 15,9%, Ini Rincian Modalnya)

Editor : Erlina Fury Santika