Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Nabire, pada 2023 mencapai Rp13,56 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 3,45% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp12,69 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 1,36%.
(Baca: PDRB ADHB di Kota Surabaya Menurut Sektor pada 2023)
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertambangan dan penggalian menjadi unggulan.
Sektor pertambangan dan penggalian di Kabupaten Nabire merupakan sektor andalan dan menyumbang kontribusi terbesar PDRB pada 2023 lalu dengan nilai mencapai Rp2,58 jutajuta. PDRB ini tumbuh 4,19% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat Rp2,42 jutajuta.
Di urutan kedua adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 2,75% menjadi Rp2,42 jutajuta, kemudian sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan PDRB Rp2,22 jutajuta (0,15%).
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib dengan PDRB Rp1,11 jutajuta.
(Baca: PDRB ADHB di Kabupaten Kepulauan Talaud Menurut Sektor pada 2023)
Distribusi PDRB di Kabupaten Nabire pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Nabire ini adalah sektor pertambangan dan penggalian dengan kontribusi mencapai 20,49%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor konstruksi, dan sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Lainnya,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dan Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.