Pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Paniai, Papua Tengah, menunjukkan angka Rp 258.497 per kapita per bulan pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, angka ini mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 67,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Data ini menunjukkan peningkatan yang cukup besar dalam konsumsi masyarakat untuk berbagai kebutuhan selain makanan.
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk kebutuhan spesifik, terlihat alokasi dana yang beragam. Untuk kecantikan, rata-rata pengeluaran mencapai Rp 4.028, sementara untuk makanan jadi sebesar Rp 29.419. Perawatan pribadi menyerap Rp 50.596, rokok dan tembakau mencapai Rp 81.073, dan sabun mandi sebesar Rp 54.855. Alokasi ini memberikan gambaran tentang prioritas pengeluaran masyarakat Kabupaten Paniai.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Aneka Barang dan Jasa Kab. Gunung Mas | 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Paniai fluktuatif. Setelah mencapai Rp 314.818 pada tahun 2019, terjadi penurunan tajam menjadi Rp 143.907 pada tahun 2020. Namun, terjadi kenaikan kembali menjadi Rp 306.338 pada tahun 2021, sebelum akhirnya kembali turun menjadi Rp 164.871 dan Rp 154.523 pada tahun 2022 dan 2023. Kenaikan signifikan di tahun 2024 ini menunjukkan adanya perubahan pola konsumsi atau faktor ekonomi lain yang mempengaruhi pengeluaran masyarakat.
Dalam skala provinsi, Kabupaten Paniai menempati peringkat ke-5 dalam hal pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di antara kabupaten/kota di Papua Tengah. Peringkat ini masih di bawah Kabupaten Mimika yang menduduki peringkat pertama dengan nilai Rp 533.260, diikuti oleh Kabupaten Puncak Jaya (Rp 529.794), Kabupaten Intan Jaya (Rp 321.647), dan Kabupaten Nabire (Rp 296.826). Secara nasional, Kabupaten Paniai berada di peringkat 195.
Dibandingkan dengan kabupaten lain di Papua Tengah, pertumbuhan pengeluaran di Kabupaten Paniai cukup menonjol. Kabupaten Deiyai mencatat pertumbuhan 41,2%, Kabupaten Dogiyai 52,9%, sementara Kabupaten Puncak justru mengalami penurunan -35,4%. Perbedaan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti tingkat pendapatan, akses terhadap barang dan jasa, serta kebijakan ekonomi di masing-masing daerah.
(Baca: Jumlah Sekolah SMA di Maluku Utara 2018 - 2024)
Kabupaten Puncak Jaya
BPS mencatat, pada tahun 2024, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kabupaten Puncak Jaya mencapai Rp 1.888.613. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 5,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan justru menunjukkan penurunan turun 21,7%, menjadi Rp 919.773. Kabupaten Puncak Jaya menempati peringkat pertama se-Provinsi Papua Tengah untuk rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan.
Kabupaten Mimika
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan di Kabupaten Mimika pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp 850.183, naik 12.7% dari tahun sebelumnya. Meskipun terjadi kenaikan pada pengeluaran bukan makanan, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mengalami pertumbuhan lebih tinggi, mencapai Rp 885.603, meningkat sebesar 16.4%. Kabupaten Mimika menduduki peringkat kedua di Provinsi Papua Tengah untuk pengeluaran gabungan makanan dan bukan makanan, namun berada di peringkat ketiga untuk pengeluaran makanan saja.
Kabupaten Nabire
Pada tahun 2024, Kabupaten Nabire mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp 840.637, meningkat signifikan sebesar 23.8% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan juga mengalami kenaikan, meskipun tidak sebesar bukan makanan, yaitu sebesar 8.1% menjadi Rp 795.645. Dalam hal pengeluaran untuk makanan, Kabupaten Nabire berada di peringkat keempat di Provinsi Papua Tengah.
Kabupaten Intan Jaya
Kabupaten Intan Jaya menunjukkan performa yang menarik pada tahun 2024. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan melonjak sebesar 61% menjadi Rp 961.810. Kenaikan ini signifikan dibandingkan kabupaten lain di Papua Tengah. Sebaliknya, pengeluaran untuk bukan makanan mengalami pertumbuhan lebih moderat sebesar 61.2%, mencapai Rp 412.490. Secara keseluruhan, Kabupaten Intan Jaya berada di peringkat kedua di Provinsi Papua Tengah untuk rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan.