Produk Utama yang Diekspor Indonesia ke Swiss pada 2023


Nama Data | Nilai |
---|---|
Mutiara alami atau berbudaya | 2,15 Juta |
Optik | 51.391 |
Mesin listrik | 13.008 |
Minyak esensial | 8.509 |
Kendaraan selain stok kereta api atau trem; | 4.635 |
Alas kaki; pelindung kaki | 4.624 |
Bahan bakar mineral; minyak mineral | 4.422 |
Residu | 3.847 |
Artikel Pakaian | 3.775 |
Artikel Pakaian | 3.697 |
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Indonesia membukukan ekspor dengan Swiss senilai US$ 2,27 miliar data per Desember 2023. Nilai tersebut naik 20,38% dibandingkan ekspor tahun sebelumnya yang tercatat senilai US$ 1,88 miliar.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Swiss, ekspor dalam 10 tahun terakhir dalam tren naik. Terendah ekspor Indonesia adalah US$ 133,9 juta dan untuk ekspor tertinggi di angka US$ 2,4 miliar.
(Baca: Nilai Ekspor SITC Sepatu dan Peralatan Kaki Lainnya Provinsi DKI Jakarta Periode Mei-November 2024)
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diekspor ke Swiss, 50 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Selain itu menurut data Trademap, ke negara ini terdapat 61 produk utama Indonesia yang diekspor setiap tahun. Dengan kata lain, produk-produk tersebut merupakan andalan ekspor Indonesia ke Swiss. Lainnya, sebagian besar produk merupakan ekspor produk yang juga banyak diekspor ke negara lain.
Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diekspor Indonesia ke Swiss. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.
- Mutiara alami atau berbudaya, batu berharga atau semi-mulia, logam mulia, logam yang dibalut
- Optik, fotografi, sinematografi, pengukuran, pemeriksaan, presisi, medis atau bedah
- Mesin dan peralatan dan bagian listrik
- Minyak esensial dan resinoid
- Kendaraan selain kereta api atau trem rolling stock, dan suku cadang dan aksesori
Mutiara alami atau berbudaya, batu berharga atau semi-mulia, logam mulia, logam yang dibalut dalam klasifikasi Trademap masuk kategori produk HS dengan kode 71. Ekspor produk ini ke Swiss berada di urutan pertama. Indonesia mengekspor senilai US$ 2,15 miliar. Nilai ekspor Mutiara alami atau berbudaya, batu berharga atau semi-mulia, logam mulia, logam yang dibalut ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 1,75 miliar.
Optik, fotografi, sinematografi, pengukuran, pemeriksaan, presisi, medis atau bedah dalam kategori produk dengan kode HS 90. Dari negara ini, Indonesia mengekspor senilai US$ 51,39 juta.
Produk lainnya, Indonesia banyak mengekspor Mesin dan peralatan dan bagian listrik ke Swiss. Nilai ekspor produk ini tercatat senilai US$ 13,01 juta. Jumlah ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 3.959 ribu. Data Trademap memperlihatkan aktivitas dagang Indonesia mengekspor Mesin dan peralatan dan bagian listrik ke -4 negara. Ekspor Mesin dan peralatan dan bagian listrik ke negara ini merupakan yang terbesar. Negara lain yang masuk lima besar tujuan ekspor adalah Cina, Amerika Serikat, Hong Kong, Cina, Jerman dan Singapura.
(Baca: PDRB ADHB Sektor Asuransi dan Dana Pensiun Periode 2013-2023)
Ekspor Minyak esensial dan resinoid ke Swiss, saat ini merupakan yang terbesar. Untuk tujuan negara ini, Indonesia melakukan ekspor US$ 8,51 juta. Negara lainnya yang menjadi andalan ekspor Minyak esensial dan resinoid dengan nilai terbesar adalah Amerika Serikat, Cina, Jerman, Perancis dan Inggris.
Indonesia juga tercatat banyak mengekspor Kendaraan selain kereta api atau trem rolling stock, dan suku cadang dan aksesori ke Swiss. Nilai ekspor produk ini pada 2023 sebanyak US$ 4,63 juta. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 4.867 ribu. Selain Swiss, Indonesia juga mengandalkan ekspor Kendaraan selain kereta api atau trem rolling stock, dan suku cadang dan aksesori ke Amerika Serikat, Jerman, Kanada, Inggris dan Perancis. Selain negara utama tersebut, Indonesia tercatat mengekspor produk ini ke -4 negara lainnya.