Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Luwu, pada 2023 mencapai Rp21,76 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 5,64% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp19,98 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat mencapai 1,3%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 377,58 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp57.360 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 179.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Di urutan pertama yakni sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pada 2023 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp11,42 jutajuta. PDRB ini tumbuh 2,29%.
Di urutan kedua adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 10,09% menjadi Rp2,34 jutajuta, PDRB sektor konstruksi yang kali ini tumbuh 15,7% menjadi Rp2,02 jutajuta.
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib dengan PDRB Rp835,35 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Luwu pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Luwu ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 46,16%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor konstruksi, sektor real estate, dan sektor industri pengolahan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Jasa Lainnya,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas,Sektor Jasa Perusahaan dan Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.