Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, impor beras ke Indonesia mencapai 3,84 juta ton pada Januari-November 2024.
Volumenya melonjak 52% dari periode sama tahun tahun (year-on-year/yoy) yang sebanyak 2,53 juta ton.
Menurut negara asalnya, Thailand menjadi pengimpor terbesar dengan volume 1,19 juta ton atau 30,97% dari total impor beras sepanjang periode tersebut.
Lalu disusul pasokan beras dari Vietnam sebanyak 1,12 juta ton (29,10%), Myanmar 663,41 ribu ton (17,24%), Pakistan 642,14 ribu ton (16,69%), dan India 205,80 ribu ton (5,35%).
Sementara, impor beras gabungan dari negara-negara lainnya seberat 25,09 ribu ton atau menyumbang 0,65% dari total impor beras nasional.
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar menjelaskan, impor beras ini didominasi oleh jenis beras tengah giling atau digiling seluruhnya (HS 10063099). Volumenya mencapai 3,39 juta ton, setara 88,20% dari total impor beras.
“Selain itu ada beras lain seperti beras basmati atau beras pecah yang diimpor dengan nilai sangat kecil dibandingkan kode HS sebelumnya,” kata Amalia dalam konferensi pers secara daring, Senin (16/12/2024).
(Baca: Indonesia Jadi Importir Beras Terbesar ke-2 di Dunia pada 2023)