Rata-rata pengeluaran masyarakat di Kabupaten Wakatobi untuk membeli teh bubuk pada 2023 adalah Rp93,55 per kapita per minggu. Nilai ini turun dibandingkan dengan pengeluaran tahun sebelumnya yang tercatat Rp99,5 per kapita per minggu.
(Baca: Bulan September, Inflasi Makanan, Minuman dan Tembakau di Kabupaten Mukomuko Sebesar 0,12%)
Pengeluaran rata-rata per kapita adalah biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi semua anggota rumah tangga selama sebulan baik yang berasal dari pembelian, pemberian maupun produksi sendiri dibagi dengan banyaknya anggota rumah tangga dalam rumah tangga tersebut. Konsumsi rumah tangga dibedakan atas konsumsi makanan maupun bukan makanan tanpa memperhatikan asal barang dan terbatas pada pengeluaran untuk kebutuhan rumah tangga saja, tidak termasuk konsumsi/pengeluaran untuk keperluan usaha atau yang diberikan kepada pihak lain.
Pengeluaran untuk konsumsi makanan dihitung selama seminggu, sedangkan untuk bukan makanan dihitung selama sebulan dan 12 bulan yang lalu. Baik konsumsi makanan maupun bukan makanan selanjutnya dikonversikan ke dalam pengeluaran rata-rata sebulan. Angka-angka konsumsi/pengeluaran rata-rata per kapita yang disajikan dalam publikasi BPS diperoleh dari hasil bagi jumlah konsumsi seluruh rumah tangga (baik mengkonsumsi makanan maupun tidak) terhadap jumlah penduduk.
Menurut BPS, penurunan pengeluaran ini imbas dari oleh angka inflasi bulanan (month to month)di wilayah ini yang mencapai 4,44%. Sementara untuk pertumbuhan ekonomi pada 2023 tercatat sebesar 4,44%.
(Baca: Pengeluaran Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah di Kota Tangerang Turun 0,02%)
Lima terbesar pengeluaran penduduk untuk kelompok bahan minuman di Kabupaten Wakatobi dari urutan tertinggi dibelanjakan untuk gula pasir Rp2.760,97 per kapita per minggu, kopi instan (sachet) Rp688.95 per kapita per minggu, teh celup (sachet) Rp669.19 per kapita per minggu, biji) Rp490.99 per kapita per minggu dan terrendah dibelanjakan untuk gula air (pohom aren Rp63,96 per kapita per minggu
Publikasi Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata pengeluaran per kapita di kabupaten ini mencapai Rp1,32 juta per kapita dalam sebulan pada Maret 2023. Jumlah tersebut meningkat 54,06% dibandingkan Maret 2022 yang sebesar Rp857,87 ribu per kapita per bulan.
Berdasarkan wilayah, pengeluaran penduduk untuk membeli teh bubuk tertinggi adalah di Kabupaten Gunung Kidul dan terendah di Kota Tarakan. Sedangkan untuk Kabupaten Wakatobi ini, nominal pengeluaran untuk membeli teh bubuk berada di urutan 130. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita secara nasional untuk membeli teh bubuk adalah Rp253 per kapita per minggu.
Berikut ini adalah 10 kabupaten/kota dengan pengeluaran per kapita tertinggi untuk membeli teh bubuk:
- Kabupaten Gunung Kidul Rp1131.3
- Kabupaten Wonogiri Rp1.104,86
- Kabupaten Magelang Rp1.061,65
- Kabupaten Pemalang Rp893.31
- Kabupaten Tegal Rp829.31
- Kota Tegal Rp753.41
- Kota Surakarta Rp742.71
- Kabupaten Karanganyar Rp718.66
- Kabupaten Kulonprogo Rp712.61
- Kabupaten Boyolali Rp705.43