Berdasarkan hasil survei kerangka sampel area (KSA) oleh Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras untuk konsumsi pangan nasional diproyeksikan mencapai 30,24 juta ton hingga akhir 2024.
Volumenya berkurang 0,76 juta ton atau turun 2,43% dari produksi tahun lalu (year-on-year/yoy).
Plt. Kepala BPS Amalia A. Adininggar menjelaskan, penurunan produksi ini sejalan dengan penyusutan luas panen sebesar 1,64% (yoy) menjadi 10,05 juta hektare (ha) tahun ini.
"Penurunan tersebut disebabkan karena menurunnya luas panen Januari-April (yoy) karena adanya fenomena El Nino di semester II-2023 sehingga menyebabkan terjadinya mundur tanam," kata Amalia dalam konferensi pers secara daring, Selasa (15/10/2024).
Kendati demikian, produksi beras periode subround II atau Mei-Agustus 2024 tercatat naik 0,16 juta ton atau 1,47% (yoy).
Lalu pada subround III atau periode September-Desember 2024 volume produksinya pun diproyeksikan naik 1 juta ton atau 13,39% (yoy).
Secara spasial, Pulau Jawa jadi wilayah dengan produksi beras terbanyak se-Indonesia yaitu mencapai 16,54 juta ton atau setara 54,21% dari total produksi nasional 2024.
Posisinya diikuti Pulau Sumatera sebanyak 6,67 juta ton (21,97%), Sulawesi 3,98 juta ton (13,10%), Bali dan Nusa Tenggara 1,61 juta ton (5,30%), Kalimantan 1,43 juta ton (4,72%), serta Maluku dan Papua 0,21 juta ton (0,70%).
(Baca: 10 Negara Penghasil Beras Terbesar 2023, Ada Indonesia)