Pengeluaran perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah di Kota Sibolga pada Agustus mencapai 0,02%. Angka ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 0,06%. Di antara enam kelompok inflasi yang diukur di daerah ini, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah menyumbang 0,02% inflasi di Kota Sibolga.
(Baca: Update 2023: Jumlah Perceraian akibat Masalah Ekonomi di Jawa Barat)
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga konsumen (IHK) perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah di Kota Sibolga berada di level 102,1 pada Agustus 2024, lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 102,08.
Bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu, inflasi perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah telah turun 2,73% (year on year/yoy). Sementara jika dibandingkan dengan posisi awal tahun, pengeluaran di Kota Sibolga telah mengalami pertumbuhan -0,09% (year to date/ytd).
(Baca: Pengeluaran Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah di Luwuk Bulan Agustus Naik 0,03%)
Hasil survei BPS, data per Agustus 2024, 11 kelompok inflasi ini berada di urutan keempat di bandingkan sub kelompok lainnya.
Berikut ini inflasi subkelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah yang di ukur BPS per Agustus di Kota Sibolga :
- Kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah 0,02%
- Kelompok pemeliharaan, perbaikan dan keamanan 0,19%
Dibandingkan dengan 105 kabupaten/kota lain, inflasi perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tertinggi terjadi di Kabupaten Sumenep sebesar 0,03% dengan IHK sebesar 102,07 dan terendah terjadi di Kabupaten Badung turun 0,08% dengan IHK sebesar 103.14. Sementara untuk Kota Sibolga ini menempati urutan 48.
Berikut ini 10 kabupaten/kota dengan inflasi subkelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tertinggi pada Agustus 2024:
- Kota Batam 1,59%
- Kabupaten Nabire 0,95%
- Kota Gorontalo 0,6%
- Kabupaten Kerinci 0,52%
- Tanjung 0,51%
- Luwuk 0,47%
- Kabupaten Berau 0,4%
- Kabupaten Deli Serdang 0,39%
- Kota Lhokseumawe 0,35%
- Kota Bandar Lampung 0,25%