Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan sebesar 8,42% pada 2023.
Angka tersebut turun 3,08% dari tahun sebelumnya sebesar 11,5%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 2,4%.
Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kabupaten Gowa lebih rendah dibanding rata-rata nasional.
Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.
Ini artinya, penduduk di Kabupaten Gowa yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 8,42% dari total penduduk.
Dibanding 23 kabupaten/kota lain di Provinsi Sulawesi Selatan, PoU di Kabupaten Gowa ada di urutan ke-16. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan (4,17%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Soppeng (13,14%).
Berikut ini daftar PoU terendah di 10 kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Selatan pada 2023.
- Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan: 4,17%
- Kota Palopo: 4,35%
- Kota Makassar: 5,18%
- Kabupaten Luwu Utara: 5,38%
- Kabupaten Toraja Utara: 6,2%
- Kota Parepare: 6,37%
- Kabupaten Wajo: 6,67%
- Kabupaten Sidenreng Rappang: 6,81%
- Kabupaten Luwu Timur: 6,85%
- Kabupaten Pinrang: 7,1%
(Baca: Kep. Bangka Belitung Catatkan Garis Kemiskinan Makanan di Perdesaan Tertinggi dengan Rp656,39 Ribu Rupiah/Kapita per Bulan)