Menurut data World Health Organization (WHO), pada semester I 2024 ada 5.199 kasus cacar monyet yang terkonfirmasi secara global.
Angka itu meningkat 34% dibanding semester I 2023 (year-on-year/yoy) yang jumlahnya 3.867 kasus.
Jika dipecah berdasarkan sistem regional WHO, paruh pertama tahun ini laporan kasus cacar monyet paling banyak berasal dari Afrika, yakni 1.854 kasus, naik dibanding semester I tahun lalu.
Laporan terbanyak berikutnya datang dari Amerika, yakni 1.812 kasus. Namun, kasus cacar monyet di kawasan ini berkurang.
Penurunan kasus juga tercatat di kawasan Pasifik Barat dan Mediterania Timur. Sementara di Eropa dan Asia Tenggara kasusnya naik, dengan rincian jumlah seperti terlihat pada grafik.
Berikut persentase kenaikan/penurunan kasus cacar monyet global per semester I 2024 berdasarkan sistem regional WHO:
- Afrika: kasus naik 213% (yoy)
- Amerika: kasus turun 25% (yoy)
- Eropa: kasus naik 293% (yoy)
- Pasifik Barat: kasus turun 4% (yoy)
- Asia Tenggara: kasus naik 176% (yoy)
- Mediterania Timur: kasus turun 100% (yoy)
Sebagai catatan, sistem regional WHO agak berbeda dengan pembagian wilayah yang dikenal secara umum.
Misalnya, regional WHO Asia Tenggara meliputi Indonesia, Bangladesh, Bhutan, Korea Utara, India, Maladewa, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Thailand, dan Timor Leste.
Sedangkan Brunei, Kamboja, Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Singapura masuk regional WHO Pasifik Barat bersama China, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan negara-negara sekitarnya.
(Baca: Kasus Cacar Monyet Global Meningkat pada Semester I 2024)