Rata-rata pengeluaran per kapita per bulan untuk makanan dan bukan makanan di provinsi Jawa Tengah sebesar Rp.1,32 juta pada 2023. Angka ini naik Rp.200,443,14 dibandingkan data tahun sebelumnya yang tercatat Rp.1,12 juta .
(Baca: Harga CPO Naik Menjadi MYR 3.977 per Ton)
(Baca: Harga CPO Naik Menjadi MYR 3.977 per Ton)
Rata-rata pengeluaran di Jawa Tengah per Desember ini naik lebih tinggi dibanding periode sebelumnya. Data historis provinsi, pernah mencatatkan pertumbuhan di level terendah dua tahun lalu pada Desember 2021 yakni 2,95 persen. Tahun ini, rata-rata pengeluaran di Jawa Tengah tumbuh 17,87 persen.
(Baca: Harga Bawang Putih di 10 Provinsi Ini Paling Mahal (Selasa, 16 Juli 2024))
(Baca: Harga Bawang Putih di 10 Provinsi Ini Paling Mahal (Selasa, 16 Juli 2024))
Seperti tertuang dalam Laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan rata-rata pengeluaran tertinggi dalam sepuluh tahun di provinsi ini adalah 17,87 persen dan terendah sebesar 1,9 persen, dengan tren rata-rata pengeluaran turun. Pertumbuhan rata-rata pengeluaran tahun ini masih mencatatkan angka lebih tinggi dibandingkan masa sebelum pandemi Covid-19.
Berdasarkan pulau, dari total sembilan provinsi di Jawa Bali dan Nusa Tenggara, rata-rata pengeluaran Jawa Tengah berada di urutan delapan. Tahun ini, pertumbuhan di provinsi ini tercatat lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional.
Berikut ini daftar rata-rata pengeluaran di Jawa Bali dan Nusa Tenggara:
- 1. DKI Jakarta : Rp.3,05 juta
- 2. DI Yogyakarta : Rp.1,99 juta
- 3. Banten : Rp.1,9 juta
- 4. Bali : Rp.1,81 juta
- 5. Jawa Barat : Rp.1,68 juta
- 6. Jawa Timur : Rp.1,43 juta
- 7. Nusa Tenggara Barat : Rp.1,37 juta
- 8. Jawa Tengah : Rp.1,32 juta
- 9. Nusa Tenggara Timur : Rp.1,09 juta