Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan, rata-rata volume transaksi harian saham Indonesia mencapai 18,23 miliar lembar pada kuartal II 2024. Adapun frekuensi perputarannya sebanyak 1,11 juta kali.
Meski baru berjalan setengah tahun, volume transaksi ini diprediksi bisa menandingi rerata harian 2023 yang mencapai 19,79 miliar lembar.
BEI juga mencatat, selama enam tahun, pertumbuhan rata-rata volume transaksi harian saham Indonesia naik 4,63%.
Secara tren tahunan, volume transaksi harian saham Indonesia tertinggi terjadi pada 2022 yang sebanyak 23,92 miliar lembar dengan frekuensi 1,3 juta kali.
Sementara terendah terjadi pada 2020 dengan volume 11,37 miliar lembar dan frekuensi mencapai 677 ribu kali.
Adapun rata-rata nilai transaksi harian saham Indonesia mencapai Rp12,27 triliun pada pertengahan tahun ini. Sedangkan nilai kapitalisasi pasar terbukukan sebesar Rp12.092 triliun.
BEI juga mencatat, terdapat 927 perusahaan yang terdaftar dalam papan saham hingga kuartal II 2024. Sebanyak 25 di antaranya baru masuk pada awal 2024. Adapun perusahaan yang delisting hanya 1 perusahaan.
Berikut rincian rata-rata volume transaksi dan frekuensi harian saham Indonesia enam tahun terakhir:
- 2019: 14,54 miliar lembar, frekuensi 468 ribu kali
- 2020: 11,37 miliar lembar, frekuensi 677 ribu kali
- 2021: 20,63 miliar lembar, frekuensi 1,29 juta kali
- 2022: 23,92 miliar lembar, frekuensi 1,3 juta kali
- 2023: 19,79 miliar lembar, frekuensi 1,18 juta kali
- Juni 2024: 18,23 miliar lembar, frekuensi 1,11 juta kali.
(Baca juga: Rerata Transaksi Harian Saham RI Sentuh Rp12,27 T per Medio 2024)