Ratusan negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah berkomitmen mencegah pemanasan global.
Komitmen itu tertuang dalam Perjanjian Paris, yang bertujuan menjaga agar kenaikan suhu bumi tidak melebihi 1,5 derajat Celsius (°C) di atas suhu era pra-industri (1850-1900).
(Baca: 1 Miliar Orang Bisa Terancam Kekeringan akibat Pemanasan Global)
Namun, dalam beberapa tahun belakangan laju pemanasan global kian intens hingga mendekati ambang batas tersebut.
Menurut lembaga riset Copernicus Climate Change Service (C3S), pada tahun 2000 suhu rata-rata permukaan bumi baru naik 0,7 °C dibanding era pra-industri.
Lantas pada tahun-tahun berikutnya laju kenaikan suhu makin meninggi. Sampai April 2024, suhu rata-rata permukaan bumi sudah naik 1,28 °C seperti terlihat pada grafik.
Berdasarkan tren ini, C3S memperkirakan kenaikan suhu bumi akan mencapai 1,5 °C pada Mei 2033, sekitar 9 tahun dari sekarang.
"Pemanasan global 1,5 °C terasa seperti kenyataan yang sangat jauh, tapi mungkin lebih dekat dari yang Anda kira," kata tim C3S di situs webnya.
Menurut Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), pemanasan global 1,5 °C bisa menimbulkan bencana kekeringan, memicu kepunahan berbagai spesies, dan mengganggu produksi pangan global.
(Baca: Bumi Makin Panas, Biaya Ketahanan Pangan Makin Mahal)