Badan Pangan Nasional dan Perum Bulog dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan tuduhan menaikkan harga atau mark up beras impor dari Vietnam, perusahaan Tan Long Group. Pelapor adalah lembaga Studi Demokrasi Rakyat (SDR).
Melansir Katadata dari Antaranews, keduanya membantah tuduhan tersebut. Perum Bulog menyebut pihaknya menjadi korban atas tuduhan tanpa fakta.
Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto menjelaskan, perusahaan Tan Long yang diberitakan memberikan penawaran beras sebenarnya tidak pernah mengajukan penawaran harga sejak bidding tahun 2024 dibuka.
"Jadi tidak memiliki keterikatan kontrak impor dengan kami pada tahun ini,” kata Suyamto.
Sementara itu, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) I Gusti Ketut Astawa mengaku menghormati adanya aduan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dilakukan oleh salah satu pihak, mengenai dugaan mark up impor 2,2 juta ton beras.
"Tentu kita hormati dan hargai pelaporan dari masyarakat tersebut sebagai hak dalam berdemokrasi. Penegakan hukum dan pemberantasan korupsi oleh KPK juga mesti kita hormati dan dukung sepenuhnya," kata Ketut dalam keterangannya kepada Antaranews, Jumat (5/7/2024).
Berdasarkan data US Department of Agriculture (USDA), volume impor beras Indonesia per Juni 2024 mencapai 1,5 juta metrik ton. Volume ini masih sama dengan Mei 2024.
Secara tren tahunan, volume impor beras nasional merangkak naik setiap tahunnya. Pada 2020-2021, volume impornya hanya 650 ribu metrik ton. Beratnya naik manjadi 740 ribu ton pada 2021-2022.
Sedangkan volume impor pada 2022-2023 dan 2023-2024 masing-masing meroket menjadi 3,5 juta metrik ton.
Impor Indonesia termasuk golongan tengah. Golongan atas atau yang paling banyak mengimpor adalah Filipina dengan volume 4,7 juta ton pada Mei 2024.
USDA menyebut, harga beras Vietnam turun US$9 menjadi US$567/ton, sehingga tetap menjadi pemasok dengan harga terendah. Harga beras Thailand naik US$35 menjadi US$622/ton. Penjualan terkuat Thailand untuk Indonesia dan Filipina dengan kurs mata uang yang juga kuat.
Harga Pakistan naik US$5 menjadi $581/ton didorong oleh penjualan yang berkelanjutan di Afrika. Harga ekspor untuk beras putih India tidak tersedia sejak diberlakukannya larangan ekspor beras putih giling pada 20 Juli 2023.
(Baca juga: Indonesia Impor Beras 567 Ribu Ton pada Maret 2024, Ini Pemasoknya)