Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kota Tarakan Naik 5,72% dalam 5 Tahun Terakhir

Demografi
1
Irfan Fadhlurrahman 27/06/2024 11:36 WIB
Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kota Tarakan, Kalimantan Utara (2017-2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kota Tarakan, Kalimantan Utara sebesar 12,82% pada 2023.

Angka tersebut turun 7,86% dari tahun sebelumnya sebesar 20,68%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 5,72%.

Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kota Tarakan lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional.

Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.

Ini artinya, penduduk di Kota Tarakan yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 12,82% dari total penduduk.

Dibandingkan dengan 4 kabupaten/kota lain di Provinsi Kalimantan Utara, PoU di Kota Tarakan ada di urutan pertama. Wilayah dengan PoU tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Nunukan (19,75%).

Berikut ini daftar PoU terendah di seluruh kabupaten/kota Provinsi Kalimantan Utara pada 2023.

  1. Kota Tarakan: 12,82%
  2. Kabupaten Bulungan: 15,43%
  3. Kabupaten Malinau: 16,44%
  4. Kabupaten Tana Tidung: 16,78%
  5. Kabupaten Nunukan: 19,75%

(Baca: 25% Populasi Nusa Tenggara Barat ada di Kab. Lombok Timur pada Desember 2023)

Data Populer
Lihat Semua