Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kota Pasuruan Capai 5,96% pada 2023

Demografi
1
Irfan Fadhlurrahman 24/06/2024 11:32 WIB
Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kota Pasuruan Provinsi Jawa Timur (2017-2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kota Pasuruan, Jawa Timur sebesar 5,96% pada 2023.

Angka tersebut turun 0,76% dari tahun sebelumnya sebesar 6,72%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir turun 0,32%.

Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kota Pasuruan lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata nasional.

Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.

Ini artinya, penduduk di Kota Pasuruan yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 5,96% dari total penduduk.

Dibandingkan dengan 37 kabupaten/kota lain di Provinsi Jawa Timur, PoU di Kota Pasuruan ada di urutan ke-11. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kabupaten Gresik (3,67%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Situbondo (13,33%).

Berikut ini daftar PoU terendah di 10 kabupaten/kota Provinsi Jawa Timur pada 2023.

  1. Kabupaten Gresik: 3,67%
  2. Kabupaten Sumenep: 3,95%
  3. Kabupaten Sidoarjo: 4,03%
  4. Kota Surabaya: 4,06%
  5. Kota Malang: 5,04%
  6. Kabupaten Lamongan: 5,06%
  7. Kota Batu: 5,09%
  8. Kota Mojokerto: 5,18%
  9. Kota Probolinggo: 5,29%
  10. Kota Madiun: 5,84%

(Baca: Dua Persen Penduduk di Kota Sibolga Beragama Budha)

Data Populer
Lihat Semua