Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Sabtu (22/6/2024) pukul 22.01 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 33 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, Visual letusan tidak teramati. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 127 detik.
(Baca: BPBD: Kerugian Bencana Banjir di Sumatera Barat Capai Rp108,38 Miliar)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level III (Siaga). Pengamatan kegempaan pada 22 Juni 2024 pukul 12.00-18.00 WIB menunjukkan terjadi 48 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 12-24 milimeter dan lama gempa 65-133 detik.
Kemudian, 1 kali gempa guguran dengan amplitudo 3 mm dan lama gempa 74 detik serta 1 kali gempa hembusan dengan amplitudo 4 milimeter dan lama gempa 39 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 1.244 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi dengan 541 kali letusan.
(Baca: Ada 31 Bencana di Indonesia pada Akhir Mei 2024, Banjir Mendominasi)