Kementerian LHK: Jumlah Hotspot di Indonesia Capai 310 Dalam 24 Jam Terakhir (Senin, 17 Juni 2024)

Demografi
1
Irfan Fadhlurrahman 17/06/2024 17:17 WIB
10 Provinsi dengan Jumlah Hotspot Terbanyak di Indonesia 24 Jam Terakhir
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Berdasarkan sistem pemantauan kebakaran hutan dan lahan SiPongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pemantauan 24 jam terakhir menunjukkan ada 310 titik panas (hotspot) terdeteksi di Indonesia. Jumlah titik panas ini bertambah 25 titik dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Data tersebut merupakan hasil pencitraan satelit Terra/Aqua, SNPP, dan NOAA yang diakses pada Senin (17/6/2024) pukul 16.44 WIB. Dari 310 titik panas terdeteksi, 9 titik dengan tingkat kepercayaan hotspot tinggi, 295 titik skala sedang, dan 6 titik skala rendah.

Tingkat kepercayaan hotspot terbagi menjadi 3 skala. Skala rendah memiliki rentang 0 - 29, skala sedang 30 - 79, dan skala tinggi 80 - 100. Semakin tinggi tingkat kepercayaan hotspot, semakin tinggi juga kemungkinan wilayah tertentu terjadi kebakaran hutan dan lahan.

(Baca: Titik Panas Karhutla di Sumsel Bertambah pada Pertengahan Oktober 2023)

Titik panas terdeteksi paling banyak berada di Kalimantan Barat sebanyak 50 titik. Nusa Tenggara Timur menempati posisi kedua jumlah titik panas terbanyak dengan 49 titik. Kalimantan Timur berada di posisi ketiga sebanyak 43 titik panas.

Sebanyak 36 titik panas terdeteksi di Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat menyusul dengan 23 titik panas, serta Jawa Tengah dan Maluku Utara masing-masing memiliki 17 dan 16 titik panas terdeteksi.

Titik panas merupakan titik koordinat suatu daerah yang memiliki temperatur permukaan lebih tinggi dibandingkan sekitarnya, dan bukan jumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan.

Namun, banyaknya jumlah titik panas dan bergerombol pada suatu wilayah mengindikasikan adanya kejadian kebakaran hutan dan lahan. Artinya, data titik panas hasil deteksi satelit penginderaan jauh masih paling efektif dalam memantau kebakaran hutan dan lahan untuk wilayah yang luas.

(Baca: Hampir 5 Ribu Kejadian Bencana Alam di Indonesia Sepanjang 2023, Karhutla Mendominasi)

Data Populer
Lihat Semua