Berdasarkan laporan International Data Corporation (IDC), total volume pengiriman perangkat wearable global pada kuartal I 2024 mencapai 113,1 juta unit, naik 8,8% dibanding kuartal I 2023 (year-on-year/yoy).
Pada kuartal pertama tahun ini, Apple mendominasi pengiriman wearable di seluruh dunia dengan volume 20,6 juta unit. Capaian itu membuat Apple menguasai 18,2% pangsa perangkat wearable secara global.
Meskipun menduduki posisi pertama, tetapi volume pengiriman perangkat wearable Apple anjlok 18,8% (yoy) secara tahunan.
IDC menilai, penurunan tersebut dipengaruhi oleh larangan penjualan Apple Watch 9 dan Ultra 2 di Amerika Serikat (AS). Ini karena kedua seri Apple Watch itu melanggar hak paten sensor pendeteksi kadar oksigen darah milih perusahaan teknologi kesehatan, Masimo.
Selain itu, Apple juga jarang meluncurkan produk wearable terbaru. Produsen asal California, AS, itu terakhir kali merilis AirPods Max pada 2020, lalu AirPods generasi ketiga pada akhir 2021, dan teranyar AirPods Pro generasi kedua pada akhir 2022 lalu.
Berikutnya, Xiaomi menempati urutan kedua dengan pengiriman wearable sebanyak 11,8 juta unit pada kuartal I 2024. Volumenya melonjak 43,4% (yoy) dari periode sama tahun sebelumnya.
Menurut IDC, pertumbuhan tersebut didukung oleh Xiaomi yang menjual produk wearable dengan harga terjangkau. Setiap produknya juga telah menggunakan sistem operasi OS smartwatch WearOS milik Google.
Kemudian Huawei menyusul di urutan ketiga yang mengirimkan 10,9 juta unit produk wearable, atau melesat 72,4% (yoy). Lalu Samsung mengekor dengan mengirimkan 10,6 juta unit atau turun 4,8% (yoy).
Adapun Imagine Marketing asal India, yang merilis produk wearable dan hearable bernama boAt. Produsen ini mengirimkan 6,1 juta unit atau turun 4,8% (yoy) pada kuartal I 2024.
Sementara volume pengiriman perangkat wearable dari merek-merek lainnya secara gabungan mencapai 53,1 juta unit, tumbuh 10,1% secara tahunan (yoy).
(Baca: Momen Ramadan Perkuat Pengiriman Smartphone ke Indonesia hingga 27,4%)