Minat konsumen ASEAN terhadap isu keberlanjutan—yakni isu seputar penciptaaan manfaat jangka panjang untuk ekonomi, sosial, dan lingkungan—cenderung menguat dalam beberapa tahun terakhir.
Hal ini tercatat dalam laporan e-Conomy SEA 2022 dari Google, Temasek, dan Bain & Company.
Menurut laporan tersebut, tren pencarian kata kunci Google terkait "sustainable" dan "sustainability" di wilayah Singapura naik 2,8 kali lipat selama periode 2020-2022.
Peningkatan tren serupa juga terjadi di Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, dan Indonesia seperti terlihat pada grafik.
Adapun minat konsumen terhadap isu ini masih memiliki banyak ruang untuk berkembang.
Pasalnya, dari sekitar 9.700 konsumen ASEAN yang disurvei Bain & Company pada 2022, baru 40% yang mengaku peduli terhadap isu keberlanjutan.
Google juga menemukan masih ada berbagai hal yang menghambat adopsi produk berkelanjutan di ASEAN, salah satunya kurangnya awareness atau pengetahuan konsumen.
"Konsumen pada umumnya tidak punya cukup informasi tentang pilihan produk berkelanjutan yang tersedia," kata Google dalam laporannya.
"Perusahaan perlu memberikan informasi yang transparan dan terpercaya, sehingga konsumen dapat membeli produk yang sesuai dengan nilai-nilai yang mereka bela," lanjutnya.
(Baca: Tren Produk Berkelanjutan Terus Menguat di AS)