Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 105,26 poin atau 1,42% ke level 7.328,05 pada penutupan perdagangan Jumat (15/3/2024).
Melemahnya indeks hari ini terjadi di tengah perdagangan Indonesia yang kembali mencetak surplus sebesar US$876 juta pada Februari 2024. Capaian positif ini menjadi rekor dalam 46 bulan berturut-turut. Meskipun begitu, angkanya lebih kecil dibanding Januari 2024 (month-to-month/mtm) yang mencetak surplus sebesar US$2,02 miliar.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, ada delapan sektor yang terkoreksi hari ini. Sektor keuangan turun paling dalam hingga 1,96%, lalu diikuti sektor bahan baku dan sektor infrastruktur yang masing-masing minus 1,82% dan 095%.
Sementara, tiga sektor lainya menguat yang pimpin oleh sektor transportasi sebesar 1,47%. Diikuti sektor teknologi dan sektor keuangan yang masing-masing naik 0,37% dan 0,07%.
Menurut data RTI Business, frekuensi perdagangan saham di bursa dalam negeri hari ini sebanyak 1,10 juta kali transaksi.
Total saham berpindah tangan mencapai 25,69 miliar lembar dengan nilai transaksi mencapai Rp17,85 triliun.
Sebanyak 312 saham ditutup melemah hari ini, kemudian 230 saham stagnan dan 226 saham menguat.
Emiten berkode CUAN menjadi top loser hari ini setelah ambles 15,32%, diikuti SMLE dan IOTF masing-masing turun 14,67% dan 11,31%.
Di sisi lain, emiten top gainer hari ini adalah KICI yang terbang 34,59%, diikuti MITI dan NIKL yang masing-masing naik 33,77% dan 20,93%.
Adapun bursa saham regional Asia sore ini bergerak variatif. Indeks Nikkei melemah 0,26% ke 38.707,60, indeks Hang Seng melemah 1,42% ke 16.720,89, indeks Shanghai menguat 0,54% ke 3.054,63, dan indeks Strait Times melemah 0,42% ke 3.172,95.
(Baca: IHSG Naik Lagi ke 7.433, Saham Energi Melesat (Kamis, 14 Maret 2024))