Menurut laporan We Are Social terbaru, ada sejumlah faktor utama pendorong belanja online di Indonesia pada Januari 2024.
Hasilnya, mayoritas atau 52,3% pengguna internet berusia 16-64 tahun di Indonesia mengaku berbelanja online karena adanya kupon dan diskon yang ditawarkan di platform.
Kemudian, sebanyak 48,2% pengguna internet mengaku tertarik belanja online karena adanya ulasan konsumen di platform berbelanja Lalu, ada sebanyak 47,4% pengguna internet belanja online karena ada penawaran gratis ongkos kirim alias gratis ongkir.
Selanjutnya, sebanyak 45,5% pengguna internet ingin berbelanja online lantaran adanya opsi memeriksa pesanan barang alias checkout dengan cepat dan mudah.
(Baca: Ada 185 Juta Pengguna Internet di Indonesia pada Januari 2024)
Ada pula 32,7% pengguna internet yang tertarik belanja online karena terdapat fitur “suka dan komentar” pada produk yang telah dibeli konsumen lain.
Selain itu, sebanyak 31,2% pengguna internet mengaku berbelanja online lantaran ada metode pembayaran tunai saat pembeli menerima barang dari kurir alias cash on delivery (COD).
Lalu, sebanyak 29,8% pengguna internet tertarik belanja online karena adanya kebijakan pengembalian barang dengan mudah.
Faktor pendorong belanja online lainnya berupa kebijakan pengembalian mudah, pengiriman besok sampai, adanya fitur belanja online dan offline sekaligus melalui “click and collect”, serta adanya sertifikasi produk ramah lingkungan.
We Are Social juga melaporkan, Indonesia menempati peringkat ke-9 dalam daftar 10 negara paling sering belanja online pada awal tahun ini, dengan proporsi pengguna internet yang belanja online setiap pekan sebanyak 59,3%.
(Baca: Indonesia Masuk Jajaran 10 Negara Paling Sering Belanja Online)