Menurut laporan Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), pada 2018 sekitar 41% pelajar Indonesia yang berusia 15 tahun pernah mengalami bullying alias perundungan beberapa kali dalam sebulan.
Mayoritas korban mengalami bullying berupa pengambilan/penghancuran barang (22%), serta diejek murid lain (22%).
(Baca: BPS: Siswa Laki-laki Lebih Banyak Jadi Korban Bullying)
Kemudian ada yang dirundung melalui penyebaran rumor tidak baik (20%), dikucilkan (19%), dipukul atau disuruh-suruh (18%), serta diancam oleh murid lain (14%).
Laporan UNICEF juga menunjukkan bahwa laki-laki lebih banyak mengalami bullying ketimbang perempuan.
Proporsi pelajar laki-laki yang barangnya pernah diambil atau dihancurkan perundung mencapai 25,2%, sedangkan perempuan 18,7%.
Kemudian pelajar laki-laki yang pernah dipukul atau disuruh-suruh perundung ada 23,1%, sedangkan perempuan 12,8%.
Teranyar, kasus perundungan kembali menjadi sorotan publik usai mencuatnya kasus bullying terhadap seorang siswa di SMA internasional di kawasan Serpong, Tangerang Selatan.
Kasus ini viral diperbincangkan lantaran salah satu pelakunya diduga merupakan anak artis ternama.
(Baca: Ada 30 Kasus Bullying Sepanjang 2023, Mayoritas Terjadi di SMP)