Harga beberapa bahan pangan di Bali hari ini terpantau turun dibanding kemarin.
Melansir data panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Jumat (16/2/2024) pukul 10.24 WIB, dari 20 komoditas terdapat 9 komoditas naik dan 10 komoditas turun.
Komoditas yang naik harga yaitu cabai rawit merah, kedelai biji kering (impor), tepung terigu (curah), daging sapi murni, dan jagung tingkat peternak.
(Baca: Tomat Jadi Komoditas Penyumbang Inflasi Terbesar Januari 2024)
Sementara, harga beberapa komoditas seperti ikan kembung, tepung terigu kemasan (non-curah), beras medium, cabai merah keriting, dan garam halus beryodium menurun dibanding harga kemarin.
Komoditas cabai rawit merah melonjak paling tinggi Rp4.420 (8,59%) menjadi Rp55.850 per kg. Adapun harga ikan tongkol turun paling rendah Rp1.950 (8,12%) menjadi Rp22.070 per kg.
Berikut daftar lengkap harga 20 bahan pangan di Bali menurut Bapanas per tanggal 16 Februari 2024 pukul 10.24 WIB.
- Daging Sapi Murni: Rp116.180 per kg (naik 0,66%)
- Cabai Merah Keriting: Rp70.790 per kg (turun 0,06%)
- Cabai Rawit Merah: Rp55.850 per kg (naik 8,59%)
- Daging Ayam Ras: Rp38.950 per kg (tetap)
- Ikan Bandeng: Rp38.950 per kg (naik 6,8%)
- Ikan Kembung: Rp37.510 per kg (turun 2,32%)
- Bawang Putih Bonggol: Rp33.980 per kg (naik 3,31%)
- Bawang Merah: Rp27.660 per kg (turun 0,58%)
- Telur Ayam Ras: Rp25.920 per kg (turun 0,96%)
- Ikan Tongkol: Rp22.070 per kg (turun 8,12%)
- Gula Konsumsi: Rp17.130 per kg (turun 0,75%)
- Minyak Goreng Kemasan Sederhana: Rp17.050 per liter (naik 2,03%)
- Beras Premium: Rp16.400 per kg (turun 0,06%)
- Beras Medium: Rp14.890 per kg (turun 0,6%)
- Minyak Goreng Curah: Rp14.630 per liter (naik 1,53%)
- Kedelai Biji Kering (Impor): Rp13.440 per kg (naik 0,37%)
- Garam Halus Beryodium: Rp13.400 per kg (turun 3,87%)
- Tepung Terigu (Curah): Rp11.550 per kg (naik 0,43%)
- Tepung Terigu Kemasan (non-curah): Rp11.500 per kg (turun 2,79%)
- Jagung Tingkat Peternak: Rp8.100 per kg (naik 8,14%)
(Baca: Harga Komoditas Nikel untuk Kontrak 3 Bulan ke Depan Naik Menuju Level US$ 16.050 per Ton (Rabu, 07 Februari 2024))