Indonesia membukukan impor dengan Libanon sebesar US$ 1,89 juta data per Desember 2022. Nilai tersebut naik 13,42% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 1,66 juta.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Libanon, impor dalam 10 tahun terakhir telah banyak berkurang. Terendah impor Indonesia adalah US$ 1,05 juta dan untuk impor tertinggi di angka US$ 6,37 juta.
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Libanon, 39 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Kebanyakan produk impor dari tempat ini, merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain yang jumlahnya tercatat ada delapan produk.
- Buku cetak, surat kabar, gambar, dan produk lain dari industri percetakan
Di urutan pertama, Indonesia banyak mengimpor Buku cetak, surat kabar, gambar, dan produk lain dari industri percetakan. Dalam klasifikasi tradmap, Buku cetak, surat kabar, gambar, dan produk lain dari industri percetakan masuk kategori produk HS dengan kode 49. Produk ini merupakan jenis barang impor yang dikelompokkan bersama dengan dan naskah ,..
Pada 2022, Indonesia tercatat mengimpor US$ 1.629 ribu. Nilai impor Buku cetak, surat kabar, gambar, dan produk lain dari industri percetakan;naskah ,. ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 1.365 ribu.
- Tembakau dan pengganti tembakau yang diproduksi
Di urutan kedua, impor Indonesia paling banyak adalah produk Tembakau dan pengganti tembakau yang diproduksi. Nilai impor dari Libanon pada 2022 tercatat US$ 114 ribu. Angka ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 115 ribu.
- Persiapan kakao dan kakao
Selain itu Persiapan kakao dan kakao dalam klasifikasi Trademap masuk kategori produk HS dengan kode 18. Dari negara ini, Indonesia mengimpor US$ 76 ribu. Indonesia melakukan impor produk ini berasal dari 60 negara. Impor Persiapan kakao dan kakao dari Libanon tercatat berada di urutan 46. Negara lain yang masuk lima besar suplier produk impor ini ke Indonesia adalah Ekuador, Malaysia, Nigeria, pantai Gading dan Singapura.
- Minyak esensial dan resinoid
Impor Minyak esensial dan resinoid dari negara ini berada di urutan 56. Pada 2022, Indonesia tercatat melakukan impor sebanyak US$ 31 ribu. Lima negara lain yang menjadi sumber impor Minyak esensial dan resinoid adalah Mali, Cina, Singapura, Perancis dan Amerika Serikat.
- Persiapan sereal, tepung, pati atau susu
Impor produk lainnya adalah Persiapan sereal, tepung, pati atau susu senilai US$ 25 ribu. Nilai impor produk ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 70 ribu. Impor Persiapan sereal, tepung, pati atau susu dari Libanon tercatat berada di urutan 36. Negara lain yang masuk lima besar suplier produk impor ini ke Indonesia adalah Malaysia, Thailand, Singapura, Mali dan Cina.