Kemampuan matematika pelajar Indonesia tergolong rendah dibanding negara-negara tetangga.
Hal ini terlihat dari laporan Programme for International Student Assessment (PISA) 2022 yang dirilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD).
PISA mendefinisikan kemampuan matematika sebagai "kemampuan untuk merumuskan, menggunakan, dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks untuk menggambarkan, memprediksi, dan menjelaskan suatu fenomena".
Untuk mengukur kemampuan tersebut, PISA melakukan tes dan survei kepada sampel pelajar berusia 15 tahun dari puluhan negara.
PISA kemudian mengklasifikasikan kemampuan matematika menjadi 8 level, dari level tertinggi 6, 5, 4, 3, 2, 1a, 1b, sampai 1c. Makin tinggi angkanya, kemampuannya diasumsikan semakin baik.
(Baca: PISA 2022: Kemampuan Matematika Pelajar Indonesia Turun)
Pada 2022 pelajar Indonesia memperoleh skor kemampuan matematika 366 poin, peringkat ke-6 dari 8 negara ASEAN yang ikut tes PISA.
Dengan perolehan skor 366, pada 2022 kemampuan matematika pelajar Indonesia masuk ke level 1a.
Artinya, secara umum pelajar Indonesia bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan matematika yang melibatkan konteks sederhana, dengan kondisi pertanyaannya didefinisikan dengan jelas, dan semua informasi yang diperlukan tersedia.
Pelajar dengan kemampuan matematika level 1a juga dapat menggunakan algoritma, rumus, atau prosedur dasar untuk memecahkan masalah yang umumnya melibatkan bilangan bulat.
Namun, pelajar di level ini belum mampu berpikir kreatif untuk merumuskan solusi dari masalah-masalah yang lebih kompleks.
Adapun negara tetangga yang skor matematikanya sangat tinggi adalah Singapura, yakni 575.
Skor tersebut menjadikan Singapura juara di ASEAN, sekaligus peringkat pertama dari 81 negara peserta tes PISA.
Dengan skor 575, pelajar Singapura secara rata-rata memiliki kemampuan matematika level 4 yang mampu memecahkan persoalan dalam konteks rumit.
Mereka juga umumnya memiliki kemampuan berpikir kritis, serta mampu mengevaluasi sesuatu berdasarkan informasi yang tidak disediakan dalam tes.
(Baca: PISA 2022: Kemampuan Membaca Pelajar Indonesia Tergolong Rendah di ASEAN)