Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan, realisasi penurunan emisi karbon dioksida (CO2) sektor energi mencapai 127,67 juta ton CO2 pada 2023.
Angka tersebut melampaui target yang ditetapkan sebesar 116 juta ton CO2 pada 2023. Namun, angka realisasi tersebut masih dalam proses verifikasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Jika dilihat trennya, pada rentang 2017-2018, angka realisasi masih di bawah target. Tahun-tahun setelahnya, angka realisasi kerap melampaui target seperti terlihat pada grafik.
(Baca juga: Indonesia Masuk Daftar 10 Negara Penghasil Emisi Karbon Terbesar Dunia)
Pada 2024, pemerintah memasang target pengurangan sebesar 142 juta ton CO2.
Kementerian ESDM membeberkan sejumlah langkah mitigasi sektor energi, antara lain implementasi energi baru terbarukan (EBT), aplikasi efisiensi energi, penerapan bahan bakar rendah karbon (gas alam), penggunaan teknologi pembangkit bersih, dan kegiatan lainnya.
Pemerintah juga menerangkan, target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) nasional ditingkatkan menjadi 31,89% dengan kemampuan sendiri dan 43,20% dengan dukungan internasional. Ini seusai dengan penetapan Enhanced-Nationally Determined Contribution (E-NDC) pada 2030.
(Baca juga: Ketenagalistrikan, Sektor Penyumbang Emisi Terbesar di RI 2021)