Kualitas udara Tangerang Selatan pagi ini terburuk di Jabodetabek berdasarkan data Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Indeks kualitas udara Tangerang Selatan tercatat 75 pada Minggu (14/1/2024) pukul 08.00 WIB.
Di bawah kota Tangerang Selatan, ada Depok di urutan kedua dengan indeks kualitas udara 66. Selanjutnya, Bekasi menempati urutan ketiga dengan skor 62.
Sebagai informasi, KLHK menerapkan kategori kualitas udara berdasarkan rentang ISPU sebagai berikut.
- 0-50: baik
- 51-100: sedang
- 101-200: tidak sehat
- 201-300: sangat tidak sehat
- 300+: berbahaya
Indeks kualitas udara atau ISPU dipantau di 72 stasiun yang tersebar di 31 provinsi. Perhitungan indeks kualitas udara tersebut menggunakan hasil pengukuran parameter pencemar udara, yang terdiri dari zat partikulat (PM2.5 dan PM10), sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2), karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), ozon (O3), dan hidrokarbon (HC).
(Baca: Hampir 5 Ribu Kejadian Bencana Alam di Indonesia Sepanjang 2023, Karhutla Mendominasi)
Ini menunjukkan bahwa kota-kota di Jabodetabek seperti Jakarta Pusat memiliki kualitas udara baik, serta Tangerang Selatan, Depok, Bekasi, Bogor, dan Tangerang sedang.
KLHK menghimbau agar setiap orang di wilayah dengan kualitas udara tidak sehat untuk mengurangi aktivitas fisik yang terlalu lama di luar ruangan. Sementara, di daerah dengan kualitas udara sedang, setiap orang masih dapat beraktivitas di luar ruangan kecuali kelompok sensitif.
Adapun semua orang yang tinggal di daerah yang memiliki kualitas udara sangat tidak sehat dan berbahaya, perlu menghindari semua aktivitas di luar ruangan.
Berikut daftar lengkap indeks kualitas udara di area Jabodetabek.
- Tangerang Selatan: 75
- Depok: 66
- Bekasi: 62
- Bogor: 56
- Tangerang: 53
- Jakarta Pusat: 40
(Baca: PVMBG: Status Gunung Lewotobi Naik ke Level IV Awas, Marapi III Siaga)