Konsumsi Minuman Alkohol di Indonesia Konsisten Turun Selama 6 Tahun

Produk Konsumen
1
Erlina F. Santika 13/01/2024 12:50 WIB
Tren Konsumsi Alkohol (Liter per Kapita) oleh Penduduk Umur Lebih dari 15 Tahun dalam Setahun Terakhir (2018-2022)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, konsumsi minuman alkohol orang Indonesia terus mengalami penurunan selama enam tahun terakhir.

Pada 2017, rerata konsumsi alkohol tiap orang atau per kapita sebesar 0,54 liter. Setahun kemudian, turun menjadi 0,48 liter per kapita pada 2018. Angkanya kemudian turun menjadi 0,41 liter per kapita pada 2019.

Kemudian pada 2020, rerata konsumsinya menjadi 0,39 liter per kapita, turun menjadi 0,36 liter per kapita pada 2021. Terakhir, konsumsinya mencapai 0,33 liter per kapita. BPS menyebut penurunan 2018 terhadap 2022 mencapai 30%.

Mengutip Halodoc dari Journal of Neuroscience, alkohol memicu otak untuk melepaskan dopamin kimia reward-system. Halodoc menyebut, zat tersebut mengarahkan otak untuk menghubungkan perasaan positif dan memantik orang untuk minum lebih banyak.

(Baca juga: Konsumsi Alkohol di Indonesia Terus Menurun dalam 5 Tahun Terakhir)

"Selain itu, kebiasaan ini juga mempengaruhi serotonin, yang berperan dalam hal-hal seperti suasana hati dan tidur," tulis Halodoc dalam lamannya.

Maka dari itu, ketika peminumnya minum lebih banyak akan mengalami kesenangan dan gejala penarikan ketika mencoba berhenti minum. Halodoc bahkan menyebut peminum berat akan mulai minum lebih banyak lagi dalam upaya untuk mencegah penarikan sosial.

Berikut gejala kecanduan alkohol yang dihimpun Halodoc, dikutip pada Sabtu (13/1/2024):

  • Konsumsi alkohol berlebih, meningkatnya jumlah atau frekuensi konsumsi.
  • Toleransi tinggi terhadap alkohol.
  • Minum di saat yang tidak tepat (pagi hari atau di tempat kerja).
  • Perubahan pada hubungan pertemanan.
  • Perubahan emosi, seperti depresi dan kelesuan.
  • Ketergantungan terhadap alkohol untuk berkegiatan sehari-hari.
  • Menghindari kontak dengan orang terdekat.
  • Bicara yang melantur.
  • Keseimbangan yang buruk dan kecanggungan.
  • Refleks yang terlambat.
  • Tremor pada pagi hari setelah minum.
  • Kehilangan ingatan setelah minum-minum.
  • Gejala sakau saat tidak minum, seperti gemetar, mual, dan muntah.

(Baca juga: Ini Tarif Baru Cukai Minuman Beralkohol Mulai 2024)

Data Populer
Lihat Semua