Survei Katadata Insight Center (KIC) terbaru menunjukkan, terdapat beragam bentuk partisipasi politik yang dilakukan oleh anak muda Indonesia.
Bentuk partisipasi politik yang paling banyak dilakukan adalah mencoblos saat pemilu, dipilih oleh 87,2% responden.
“Bentuk partisipasi politik yang paling banyak dilakukan anak muda adalah menggunakan haknya untuk mencoblos saat pemilu,” tulis tim riset KIC dalam rilis surveinya.
Selanjutnya, sebanyak 18,6% responden memilih untuk mengadakan diskusi tentang politik. Lalu, sebanyak 16% responden mengikuti pendidikan politik dari diskusi/seminar.
Ada pula 15,3% responden yang menjadi petugas tempat pemungutan suara (TPS) sebagai bentuk partisipasi terhadap politik. Kemudian, diikuti oleh 9,8% responden yang menjadi tim sukses/relawan partai atau calon legislatif (caleg).
Berikutnya, ada 3,2% responden yang menjadi anggota partai, sementara hanya 2% responden yang ingin berpartisipasi dengan menjadi caleg.
Survei KIC ini melibatkan total 1.005 responden yang memiliki nomor telepon seluler dan mewakili seluruh demografi Indonesia, dengan proporsi 60,6% responden laki-laki dan 39,4% responden perempuan.
Seluruh responden berasal dari kelompok anak muda, yaitu generasi Z yang berusia usia 17-26 tahun (50,4%), serta kelompok milenial yang usianya 27-42 tahun (49,6%).
Pengambilan data dilakukan pada 11-17 Oktober 2023 secara online melalui data collection tSurvey dengan metode pengambilan sampel non-probability sampling.
Tingkat kesalahan (margin of error) survei ini sekira 3,1% pada tingkat kepercayaan 95%.
(Baca: Sejauh Mana Anak Muda Tertarik dengan Politik? Ini Hasil Surveinya)